Senin, 26 Februari 2024

HMPS PGMI IAIN Madura Menggelar Acara "Kompol Kangen" Penyusunan LPJ dan Pembubaran Kepengurusan

HMPS PGMI IAIN Madura Menggelar Acara "Kompol Kangen" Penyusunan LPJ dan Pembubaran Kepengurusan

Himpunan Mahasiswa Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah IAIN Madura menggelar acara "Kompol Kangen" sebagai rangkaian akhir periode untuk mempertanggungjawabkan kepengurusan mereka. Rangkaian akhir periode ini tidak hanya sekadar ritus formalitas, tetapi juga merupakan titik penting dalam agenda organisasi untuk mempertanggungjawabkan setiap keputusan dan tindakan yang diambil oleh kepengurusan mereka. Ini mencakup evaluasi menyeluruh terhadap program-program yang telah dilaksanakan, alokasi anggaran yang telah digunakan, serta pencapaian yang berhasil dicapai selama masa kepemimpinan. Dengan mengadakan acara ini, HMPS PGMI IAIN Madura menegaskan komitmen mereka terhadap transparansi dan akuntabilitas yang merupakan landasan kuat bagi keberlanjutan dan kepercayaan dalam organisasi mereka.
Acara tersebut dilaksanakan di sebelah barat Gedung Ormawa pada tanggal 24 February 2024, dimulai pukul 7:00 WIB hingga selesai. Acara ini dihadiri oleh sekitar 20 peserta, terdiri dari anggota HMPS dan perwakilan dari setiap kelas Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah IAIN Madura. Dengan tema "Memperkuat Solidaritas Demi PGMI yang Berintegritas", acara ini bertujuan tidak hanya untuk melaporkan pertanggungjawaban kegiatan, tetapi juga untuk melakukan pembubaran kepengurusan dengan lancar tanpa hambatan berarti. Riyan Hidayat, selaku ketua panitia, menjelaskan bahwa acara ini merupakan bagian dari proses akhir tahun untuk memperlihatkan akuntabilitas kepemimpinan. Dia juga menekankan pentingnya perdamaian dan kekeluargaan di antara anggota HMPS.
Putri Khoirunnisa', wakil ketua HMPS, mengapresiasi pencapaian HMPS Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah selama satu tahun terakhir yang dapat menjalankan program kerja dengan baik dan tetap menjaga keharmonisan dalam organisasi. HMPS Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah IAIN Madura telah berhasil menjalankan program kerja mereka dengan penuh dedikasi dan efektivitas. Mereka tidak hanya mampu mencapai target-target yang ditetapkan, tetapi juga berhasil menjaga keharmonisan dan solidaritas di dalam organisasi. Keberhasilan ini tidak lepas dari kerja keras dan komitmen tinggi dari seluruh pengurus dan anggota HMPS, yang senantiasa bekerja sama secara sinergis untuk mengatasi tantangan dan meraih prestasi bersama. Dengan demikian, mereka telah menetapkan standar yang tinggi dalam kepemimpinan dan manajemen organisasi di lingkungan kampus.
Dengan berakhirnya masa kepengurusan lama, diharapkan dapat menjadi momentum penting untuk memotivasi kepengurusan baru HMPS PGMI IAIN Madura agar lebih profesional dan religius dalam menjalankan tugas-tugasnya. Transisi kepemimpinan ini bukan hanya sekadar pergantian figur, tetapi juga kesempatan untuk merevitalisasi visi dan misi organisasi dengan semangat yang baru. Kepengurusan baru diharapkan dapat meneruskan warisan positif dari para pendahulunya, membangun kembali komitmen terhadap nilai-nilai keagamaan dan integritas, serta mengejar inovasi untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan kegiatan organisasi. Semoga dengan kesinambungan ini, HMPS PGMI IAIN Madura akan semakin berkembang dan memberikan kontribusi yang signifikan bagi kemajuan pendidikan dan komunitas kampus secara keseluruhan.

Jumat, 07 Mei 2021

CERITA PENDEK

 SEMANGAT YANG MENGANTARKAN KU KEPADA KESUKSESAN

Ira Deviana

 

    Namaku Ira Deviana, seorang remaja yang bercita-cita ingin menjadi seorang guru. Orang-orang biasa memanggilku dengan sebutan Ira. Saat ini aku merupakan mahasiswi  " Institut Agama Islam Negeri Madura atau biasa disingkat IAIN Madura". Disini aku ingin menceritakan sedikit tentang kisah perjalanan ku menuju ke perguruan tinggi. Jadi langsung aja ya guysss....

    Pagi hari ketika aku sedang duduk ditepi teras kelas, ada seorang guru yang menghampiri ku kemudian beliau bertanya " Ira, setelah lulus dari Madrasah Aliyah ini kamu ingin melanjutkan kemana?" Tanya beliau. Sejenak aku menghela nafasku, " saya tidak bisa melanjutkan pendidikan saya ke perguruan tinggi", jawab ku kepada beliau. Kemudian beliau bertanya lagi " kenapa Ira ?" Tanya beliau kepadaku, belum sempat aku menjawab pertanyaan beliau, bel tanda masuk pun sudah berbunyi dan beliau menyuruh ku untuk masuk kedalam kelas karena sebentar lagi mata pelajaran akan dimulai.

    Dilatarbelakangi dengan keadaan ekonomi keluargaku yang tidak memungkinkan aku untuk melanjutkan ke perguruan tinggi. Terlintas di benakku bahwa biaya untuk masuk perguruan tinggi itu tidaklah murah, jadi aku memutuskan untuk memilih bekerja dari pada kuliah agar bisa membantu perekonomian keluarga ku. Kedua orang tua ku sangat berat untuk mengizinkan aku untuk bekerja karena beliau pengen melihat anaknya itu melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi karena keterbatasan oleh perekonomian keluarga yang tidak memungkinkan aku untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi, akhirnya kedua orang tua ku mengizinkan aku untuk bekerja. Disaat itu juga aku menekatkan diri untuk mencari sebuah pekerjaan, tiga hari kemudian ada seseorang yang menawarkan suatu pekerjaan, dimana pekerjaan itu merupakan pekerjaan yang sangat aku sukai yaitu menjadi guru les. Di suatu hari di dalam kelas sedang ada pendataan untuk anak yang mau melanjutkan ke perguruan tinggi, setibanya di urutanku aku menjawab bahwasanya aku tidak ingin melanjutkan ke perguruan tinggi dan memilih untuk bekerja, salah satu petugas itu kaget karena mendengar bahwa aku tidak melanjutkan ke perguruan tinggi, disaat itu juga tiba-tiba ada surat panggilan buat ku untuk ke ruangan bimbingan konseling (BK), disana aku mendapat beberapa pertanyaan dari para guru termasuk wali kelas ku. Mereka berkata " Ira, yakinlah kamu pasti bisa melewati semua ini, sayang nak!!! Kamu itu mampu dan semangat mu itu besar, kita semua disini yakin bahwa Ira bisa melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, yang kami inginkan semangat besarnya Ira dalam mencari ilmu, itu yang ingin kami ingin lihat dari ira, jadi Ira harus tetap semangat". Ujar guruku

"Baik bapak, baik ibu", jawabku.

    Beberapa hari kemudian, aku dan keluargaku dikejutkan dengan kedatangan para guru-guru ku kerumah. Yang dimana kedatangan mereka meminta kedua orang tua ku untuk merestui ku untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Dimana waktu itu aku dan keluargaku sangat senang sekali karena mendapat rezeki yang tidak aku dan keluargaku sangka. Dan keesokan harinya akupun langsung mengisi pendaftaran yang telah dibuka oleh suatu perguruan tinggi dengan didampingi oleh salah satu guruku. Ingatlah manusia hanya bisa berencana dan Tuhanlah yang merencanakan itu semua, aku yakin meskipun aku tidak mengambil kesempatan untuk menjadi seorang guru les, Tuhan mempunyai rencana lain untuk ku yang sangat luar biasa. Dan akhirnya akupun lulus di salah satu perguruan tinggi yang aku impikan sejak masih duduk di bangku SD sampai saat ini Tuhan masih memberikan ku kesempatan untuk menuntut ilmu dengan rencana Tuhan yang sangat luar biasa itu.

KUMPULAN PUISI PGMI IAIN MADURA

 KUMPULAN PUISI 




Deburan Angin

oleh: Novia 

Deru angin membisingRiak tamaram menggeram

Seolah menggelitik telinga meminta didengar.

Aku diam

Hening, saat aku mulai mendengar

Seolah mereka lesu karena terlalu lama meracau namun tak ada yan mendengar


Aku berkata dalam hati.

Mungkin mereka hanya menolongku,

Iyaaa, membantuku untuk benar2 kuat.

Apalah aku .?

Sebatas gulita yang perlahan menderang

Apakah aku.?

Sebatas batu yang perlahan melebur.

Sebatas abu


Cahaya Ilmu

oleh: Ira Deviana

Mentari....

Kau selalu pancarkan sinarmu dimanapun kau berada

Kau mengajarkan ku betapa pentingnya pendidikan

Dimana pendidikan itu akan selalu aku rasakan dimanapun dia berada

 

Mentari...

Kau selalu membuat orang tersenyum

Kau selalu hadir disetiap saat

Kehadiranmu membuat kita semua berfikir

Melalui dirimu kita bisa berproses

Melalui dirimulah dunia ini indah

Kau laksana cahaya yang selalu bertebaran


Mentari....

Aku akan selalu mengenyammu

Sampai titik darah penghabisan

Karena denganmu lah aku bisa


AKU TAHU

oleh: Shofi Dwi Dayanti 

Aku tahu....

Banyak hal yang belum aku ketahui

Anganpun tak sampai di mimpi

Hanya bayang bayang yang berakhir ilusi

Ingin berhenti tapi tak henti henti

Mata hati tetap ingin mencari jati diri

Aku sadar...

Usaha belum sempurna mengejar pengetahuan

Usaha belum sempurna mencari pengetahuan

Meskipun...

Lelah menjadi kawan

Letih menjadi kawan

Tapi, hati tetap ingin mencapai tujuan

Mengejar cinta sang pemilik pengetahuan.


Terbengkalainya Pendidikan

oleh: Nova Kartika Dewi 

 

Mentari cerah di ufuk timur

Kicauan burung di garis bujur

Ku bawa raga yang tersungkur

Mengharap bernasib mujur

 

Langkah kaki menuju tempat pendidikan

Memperluas cakrawala pikiran

Namun semuanya terbengkalai di masa pandemi

Banyak yang kurang percaya diri

 

Covid merubah segalanya

Dimana KBM tak berjalan semestinya

Mengharap segera musnah

Agar masa depan tetap terarah 


Jeritan

Oleh: Ismil Maghfirah

 

Titik temu rindu dan benci.

Ruangan elok semerpa cerita cinta.

Rajab, berikan kisah sedemikian menawan.

Sya’ban, berikan cerita cinta semenawan kenangan.

Detik-detik menuju bulan syurga.

 

Semua berawal dari kenangan.

Dan semua belajar dari pengalaman.

Bagaimana nasib pendidikan ini.

Jika semua harus menuruti kemauan.

 

Semua dituntut untuk menggunakan Handphone.

Sedangkan ruang kelas di kosongi.

Barang elektronik menjadi tempat pembelajaran.

Haruskah ini berkelanjutan?

Atau haruskah ini menjadi tempat ternyaman?

Sungguh, tidak….

Semua tergantung pada kemauan.


Semangat kita menentukan segalanya

 

 

Manusia selalu merasa mereka hebat

Merasa mereka lebih tinggi

Mereka menganggap pendidikan menentukan segalanya

Merendahkan mereka yang tidak berpendidikan


Berpendidikan itu memang penting

Tetapi.. berpendidikan bukanlah penentu kesuksesan

Kita harus sadar, kita adalah penerus bangsa

Mari kita kobarkan semangat kita menimba ilmu

 

Hentikan sikapa egoisme

Pikirkan bagaimana kita kedepannya

Semangatlah dalam belajar

Semangat kita menentukan segalanya


Keringat pandemi

oleh: Anny M.H

Seseorang telah kehilangan pagi

Pada sepucuk daun kering

Oleh sinar Surya

Mengibarkan embun di pepohonan tua

Siang berkecamuk dengan segala tuntutannya

Mengajarkan arti sebuah keringat

Dan langkah berjuang

Akan beban pundak sebuah keluarga

Setahun bukanlah waktu yang sebentar

Untuk menjalani yang namanya Pendidikan

Bagi orang-orang desa ini

Yang harus sabar

Melewati pandemi

Hanya demi menggapai cita-cita

Yang cemerlang

Untuk kemajuan zaman ini


Masa depan Islam

Oleh: Anny M.H

Mengasah lah yang tersisa

Menjemput indahnya cahaya

Bersama pelukan mimpi dan harapan

Semuanya akan berlalu

Dan mulailah merangkai masa depan

 Genggam lah.....!!

Ketika awal bulan itu akan kau mulai bersama impian

Dinamis..!!

Akankah kau bisa?

Menjemput cahaya Robbi yang kau ingkari

Kaupun bisa merubah semuanya

Jemputlah..!!

MUHARRAM

Jalan masa depan

Bagi umat Islam



 

Lentera

Oleh: Robiah Naresywary Izzaty 

Sebentar lagi waktunya akan  tiba

Sekuat apapun aku menolak

Ia akan tetap bergerak

Meski sebenarnya aku tak ingin beranjak

Aku masih ingin berada disini lebih lama lagi

Keluh terasa meninggalkan ruang ini

Ruang yang dindingnya habis kutulis rumus matematika

Mestinya kau tahu  rumus kimia

Tak serumit  melankolia

Dan disini aku melihat dunia

Seperti mesin waktu

Ia memberitahuku

Hal yang tak sempat terlihat mata

Menceritakan padaku

Hingga aku tak ingin berlalu

Seperti terperangkap, tapi aku menikmati

Lalu, andai saja pendidikan itu tak ada

Hidup pasti hampa terasa

Laksana berjalan di antara kegelapan

Tak tentu arah dan tujuan

Namun beruntunglah

Dengan hadirnya pendidikan

Sebagai jembatan dalam pencarian

Menemukan lentera yang dapat menyinari perjalanan

Menuju hidup yang sebenarnya

 


MENGGENGGAM MIMPI 

oleh: TIKA HELDIANA PUTRI 

Terbangun untuk membangun mimpi

Tak terasa tahun silih berganti

Segala kenangan pun berlalu begitu saja tetapi tidak tentang

Mimpi....

Apa yang ku impikan hendak terus ku genggam

Dan tidak akan ada seorang pun bisa membatasi apa yang menjadi mimpiku

Dengan langkah yang lemah dan senyuman rekah

Aku bertekat untuk menempuh pendidikan demi menggapai semua mimpi ku

Aku akan terus menggenggam mimpiku

Begitu besar harapan ku untuk mewujudkannya

Tiada henti ku panjatkan doa kepada rabb ku untuk menggapai mimpi itu

Semangat serta dukungan dari orang terkasih

Juga menjadi dorongan untuk aku bisa mewujudkan mimpiku

Tidak lupa pendidikan pun juga menjadi syarat untuk aku bisa menggapai mimpi itu

Walau terkadang banyak orang yang mentertawakan dan mencaci maki

Namun, dengan kesabaran, kesungguhan dalam menempuh pendidikan,

serta doa semua pun bisa terwujud

Tekad juang, kejar cita-cita yang melambai di depan

Semoga harapan yang ku kumpulkan akan terus mekar dan menumbuhkan warna

Agar tidak hanya menjadi fantasiku saja

Yang kuharap tuhan ku bisa membantu

Untuk aku bisa mencapai semua mimpi-mimpi ku.

Tertulis untuk aku bersama mimpi dan semangat

Yang tak kunjung padam;T.H.P

 

GURU

Oleh: fina febriani A

                                                                                                                          

 

Dahulu kami tak mengerti cinta akanmu

Melihatmu sebatas mimpi tak memahami

Menjadikan angan-angan sia tak berarti

Hingga disaat kau hadir memberikan secerah harapan pada kami.

 

Kau mengubah segalanya

Kau memberikan pengetahuan

Dengan rasa ikhlas dan penuh kesabaran

Kau datang memberikan cinta dan kasih sayang.

 

Guru…..

Saat dikelas kau sibuk menerangkan

Saat waktumu terbagi disepanjang pelajaran

Tapi Kami malah sibuk dengan berbagai kegiatan

Kadang, bahkan sering penjelasanmu tidak kami dengarkan

 

Guru…..

Kau permudah segalanya

Kau yakin kan kami pasti bisa

Dan kau kenalkan kami pada sang pembuka cahaya

 

Guru engkaulah pelita penerang kami

Engkau cahayai ilmu dalam gelap

Engkau purnama penyejuk jiwa kami

Terimakasih guru atas jasa pengorbananmu.

 

Percakapan Moral Dan Zaman

Oleh ; Afif Ahmad

 

Moral

Aku terlahir dengan penuh sempurna

Menghidupi hiruk pikuk kehidupan

Berjalan dengan nuansa yang penuh lika dan liku

Tapi, mengapa kau merusakku begitu saja

Bukankah tanpaku kalian binatang jalang yang penuh kelaparan

Bukankah tanpaku kau adalah malam tanpa sinar

 

Zaman  

Aku tak pernah mengacaukan kehidupan mu

Aku hanya berjalan sesuai langkahku

Tak pernah sedikitpun ku mengambil mata dalam kelopakmu

Karena aku tau aku terasa gelap tanpa berganding denganmu

 

Moral

Lantas siapa yang mengikis ku secara perlahan

Sampai kulitku kriput tak hidup

Aku menggigil dengan keadaan saat ini

Melihat kehidupan dunia sangat amburadul tanpa ku

Yang benar disalahkan dan yang salah di benarkan

Apakah kau tak merasakan hal itu?

 

Zaman

Aku rasa kau sudah tua untuk menyelami kehidupan

Sinarmu sudah tak terang lagi

Tak ada tonggak yang bisa kau pegang

Tak ada tempat untuk bersetubuh

Karena semua udah tersentuh

Dan ini bukan salahku

Tapi manusia lah yang yang tak menghargai keadaanmu

Kau dianggap air yang ter ombang ambing oleh angin di lautan

Yang datangnya hanya menjadi masalah

 

Moral

Aku tak mengerti pada manusia

Begitu kejam dia kepada dirinya

Dia rela membakar raganya demi impian kehidupannya

Dia rela menjual jantung karena uang semata

 

Zaman

Sudahlah kita tetap berjalan bergandeng tangan

walau tubuhku dan tubuhmu meleleh layaknya lilin

biarlah detik waktu mengakhiri kisah resah ini


HARI YANG DI IMPIKAN

Oleh: MAFTUHAH

 Kemaren adalah cerita

Hari ini dan esok adalah sebuah harapan dan keinginan

Harapan yang sangat kuat, keinginan yang sangat melekat

Semua bersatu dalam semangat dan doa

Hari demi hari

Waktu demi waktu

Semua sudah berjalan dengan semestinya

Tinggal kita yang mengarahkan apa yang seharus kita lakukan

Berjalan dalam sebuah pendidikan

Untuk mencapai sebuah harapan dan impian

Ilmu yang di dapat pergunakan , jangan hanya di diamkan  

Semangat untuk mencapai apa yang kita inginkan

Berusaha dan berdoa kunci dalam keberhasilan

 

  GURUKU PAHLAWANKU

Oleh:Nabila

Dialah seseorang yang mendidik kita

Yang tak kenal lelah dan putus asa

Dia yang selalu berusaha meluruskan jalan

Yang penuh lika-liku kehidupan

Tanpa dia kita tidak bisa berkalimat atau pun berkata

Dia yang telah membukakan pintu kehidupan

Bagi seluruh manusia yang telah diciptakan

Entah dengan apa harus membalas jasanya

Yang tak kenal lelah  atau menyerah

Dia adalah seorang pejuang yang tak bergelar pahlawan

Engkaulah pahlawan tanpa tanda jasa

 


 

SEGORES KERTAS DAN PENSIL

 Oleh: Ainul yaqin 

Kulihat masa, waktu terus berputar

Mengelilingi kegiatan setiap orang

Sampai siang malam, hingga tak terkira

 

Dihangatnya malam, ilmu berterbangan

Angin yang tadinya diam, mulai menghembuskan

Sampai dedaunan, jatuh berguguran

Saat itu, aku ambil selembar daun itu

kujadikan sebuah kertas, untuk ke abadian ilmu

Namun, tidak akan nyata tanpa sebuah goresan

 

Ketika matahari mulai terlihat

Sembari terdengar suara angsa yang berlarian

Kemudian, kuambil bulu yang berjatuhan itu

Lalu kucelupkan ujungnya ke sebuah tinta hitam

Dan kutuliskan ke segores kertas itu

Untuk mengabadikan sebuah ilmu

Tanpa segores kertas dan pensil

Ilmu tidak tertulis kan abadi

Karena kita perlu sebuah bukti, bukan sebuah arti


Bolpen dan Buku

Oleh: Minnatul Karomah

Tak lepas keduanya

Kubawa sampai ujung dunia

Melihat senyuman penuh harap kedua orang tua

Kini nyawa taruhannya

 

Berpendidikan harapannya !

Berjuanglah serunya !

Jatuh bangun prosesnya

Bertahanlah sakit ini tak lama

 

Melangkah tanpa tahu lelah

Menopang rasa juang meski payah

Tertatih-tatih Langkahku bertapak

Takkan kubiarkan penyesalan meskipun setapak

 

Demi tinta hitam

Nyawa rela kutaruhkan

Demi sekumpulan putih bergaris

Sakit mejalar kutahan

 

Diatas bumi pertiwi ini

Mari menjadi saksi

Meraih senyum dunia

Berjuang kedepannya !

 

Cita-citaku

Karya; Lailatul Adabiyah Rofiqi

 

Anganku melayang ke masa depan

Aku ingin menjadi seorang guru

Guru adalah pejuang ilmu di garis depan

Guru tanpa pamrih berbagi ilmu

Aku akan berusaha mencapai cita-citanya

Tak kan lelah aku mencari ilmu

Tak kan aku berpangku lengan saja

Demi tercapainya cita-citaku

 

PENDIDIKAN KEBUTUHANKU

Pendidkan.........

Kau adalah kebutuhanku

Kau merupakan penentu masa depan ku

Kau jugalah penentu atas keberhasilanku

 

Pendidikan.........

Dirimu tidak pernah membedakan siapapun

Tanpa adanya beda yang miskin dan yang kaya

Tetapi sayangnya dirimu bukanlah manusia

 

Hari demi hari saya pun tidak bisa lepas denganmu

Karena hadirmu setiap saat selalu ku nantikan dalam hidupku

Kau adalah keinginan ku

Kau adalah dambaan ku


Keorganisasian

Oleh: GUFRON RAMADHANI

Mengajarkan ikhlas dalam ikhtiar

Merenungkan kerja keras yang terlaksanakan

Tuk membentuk masa depan mapan

Berandai lancar disetiap langkah hambatan

Gagah…

Tangguh…

Tegas…

Membentuk mental diri perlahan dan pasti

Untuk ciptakan tanggung jawab saat berbakti

Berlari kesana kesini

Tanpa takut segala masalah dihadapi

Berjiwa luhur, dengan hati yang penuh syukur

Berkarya.... dengan sejuta prestasi yang ada

Melawan kelemahan diri

Bersosialisasi dengan kerabat dan juga masyarakat

Bermusyawarah... serta bertoleransi tanpa ada deskriminasi

Tuk wujudkan tujuan sejati

Itu lah Organisasi


Keadilan

oleh: Hoyyimah 

Kau yang menjadi penikmat kata

Layaknya segitiga tumpul aritmatika

Setiap arah ciptakan kosa kata

Disegala penjuru ramai ditelinga

Jadikanlah telingaku seolah besi baja

Alangkah merdunya iramamu mengisi masa

 

Miliki segumpal kelaknatan

Pada seorang tulang rusuk tanpa beban

Kau hancurkan segudang masa depan

Hanya untuk sebuah bahagia kebhatinan

 

Jangan tidur wahai Semesta

Lihatlah setitik air mata di tengah rawa

Gigitan semut-semut kecil yang smakin membara

 

Hiduplah, Katakan Keadilan pada Dunia  

  

ILMU

Oleh: Izzah Wardha Rahmani 

Kau bagai lilin menerangi gelapku

Kau bagai air mengalir ditubuhku

Sungguh tanpamu manusia tak berarti apa-apa

Sungguh tanpamu manusia bukan siapa-siapa

 

Mari berjuang menggapai mimpi

Bersama-sama berkompetisi

Menjemput masa depan

Menggapai kemenangan.



 

Lentera

Oleh:  Robiah Naresywary Izzaty PGMI C

Sebentar lagi waktunya akan  tiba

Sekuat apapun aku menolak

Ia akan tetap bergerak

Meski sebenarnya aku tak ingin beranjak

Aku masih ingin berada disini lebih lama lagi

Keluh terasa meninggalkan ruang ini

Ruang yang dindingnya habis kutulis rumus matematika

Mestinya kau tahu  rumus kimia

Tak serumit  melankolia

Dan disini aku melihat dunia

Seperti mesin waktu

Ia memberitahuku

Hal yang tak sempat terlihat mata

Menceritakan padaku

Hingga aku tak ingin berlalu

Seperti terperangkap, tapi aku menikmati

Lalu, andai saja pendidikan itu tak ada

Hidup pasti hampa terasa

Laksana berjalan di antara kegelapan

Tak tentu arah dan tujuan

Namun beruntunglah

Dengan hadirnya pendidikan

Sebagai jembatan dalam pencarian

Menemukan lentera yang dapat menyinari perjalanan

Menuju hidup yang sebenarnya


PENA

Oleh: Jefry ruslyan oktavias.s

Pena…

Kuikat ilmu dengannya…

Kutulis kisah sejarah bersamanya…


Pena…

Kugapai cita cita dengannya

Tak lupa teriring doa dan usaha

Sebagai wujud penghambaanku pada sang Pencipta

 

Pena…

Bersamanya, kutulis cerita cinta berbau surga

Agar manusia tak terjebak pada dunia yang fana

Tak jelas asalnya, tak jelas pula hasilnya

 Secuil Mimpi

Oleh: Khalifatus Zuhro 

Setiap kucerna sabda para cendekai
Aku selalu percaya, bahwa batas pengetahuan
Adalah dunia dan aksara
Kupinjam mimpi saat asa mulai beranjak pergi
Agar dunia dan aksara tak tenggelam oleh ilusi
Kuhelai setiap bait doa dari senyap dini hari
Meminta hidup agar tak dihantam
Eluh sendiri.


LEMBAR CAHAYA

oleh: Dwi Nafila Wati

Separuh lembar  dalam  hidup ku

Ku tulis dengan tinta yang katanya penuh dengan  cahaya

Dengan tanpa penghapus, ku beranikan  menulis

Dari yang ku tulis tak bisa ku hapus

Tapi bisa ku tutupi dengan  kisah indah di halaman berikutnya

Aku tulis kisahku

Dengan kisah seorang yang mencari tujuan dan  mengejar impian

Aku tulis kisahku dengan separuh keterpaksaan

“Kamu harus sekolah”

“Kamu harus hafal”

“Kamu harus juara”

“Kamu harus menjadi yang pertama”

Itu isi paling familiar dalam lembar kehidupanku Sekarang aku melukis pada lembar baru

Beberapa tahun lagi akan penuh dengan kisah-kisah yang mungkin akan sama dengan lembar lalu

Dan harapan ku

Semoga kisah ku tertutup dengan kisah tawa

 

Aliran Rumus 19

oleh: jufriyadi 

Bermata merah taklah menakutkan

Layaknya mainan siang malam di ayunan

Cercaan masih tetap terhiang

Selalu datang kehaluan

Menghiasi bingkisan kesunyian

Merajuk langkah-langkah kemaslahatan

Menintik insan kilawan pedang

Menjadi rintik hujan bayang-bayang

Kikisannya taklah menjelma

Kala tinta merah terciprak di pelupukan

Tak lain semo kenyataan mendatang

Tak beralasan dengan kezaliman

Selalu kata guna...

Area kehidupan

Oleh tuan pahlawan kematian.



                                                           PENDIDIKAN MASA KINI
 

Oleh: Nurur Rahman 

Beribu tanya menembus jiwa

Tersirat kekecewaan yang sangat mengganjal

Aku ingin peduli tapi aku ragu

Aku beri saran tapi saranku di tolak

Entahlah...

Tekhnologi telah merasuki sukma

Jaman ini akhlak di sepelehkan

Nilai di kejar bukan ilmu pengetahuan

Moral tertunduk amat sedih

Siswa enggan hormat lagi

Guru telah menjadi budak

Di perintah bahkan di tindas

Upacara tanpa hikmat

Undang-undang di tertawakan

Pancasila di lupakan

Negeriku dilanda kemiskinan

Akan minimnya budi pekerti

 

ORANG TUA KEDUA

Karya: Kamilatun Nisak

 

Aku tau

Anak-anakmu itu bukanlah anakmu

Mereka terlahir bukan melaluimu

Namun persis terdidik darimu


Mereka adalah anak bangsa yang rindu akan diri sendiri

Dengan setianya kau selalu bersama

Di setiap waktu

 

Kau menyalurkan ilmu dan pengetahuan kepadanya

Kau sampaikan dari hati dan perasaan

Dengan kata dan tingkahmu


Tanpamu

Aku bukan siapa-siapa

Tanpamu aku bagai sampah tak tau apa-apa

 

Kau tak pernah meminta balasan

Kau pula tak meminta di hormat

Sedang kami yang harusnya menghormat

Tak pernah menghormat

 

Kau orang tuaku dalam akhiratku

Kau pula jalan menuju surga-Nya

Tanpamu kami bukan apa-apa

Tanpamu kami hanya sia-sia


PAHLAWAN TANPA TANDA JASA

 OLEH: DIANAH NOVIANTI

GURU

Ku teguk anggur kedamaian

Darimu sang guru

Kucicipi madu sabdamu

Ku tepis duri penghalang

Perintang dan penghambat

 

GURU

Kau pahlawan tanpa tanda jasa

Penerang jiwaku dalam gelap gulita

Penunjuk jalanku dalam melangkah

Penuntun hidupku dalam meraih cita-cita

 

GURU

Terimakasih guru engkau telah mendidikku-

Dari orang yang hina menjadi permata yang berharga

Dari sekumpulan manusia engkaulah yang paling istimewa

Hanya satu kata untuk mu guru

Semoga dan semoga Tuhan yang membalas semua jasamu

 

Pendidikan

OLEH: DEDI WAHYUDIK

Di suatu malam aku merenungi gelab malam

ku berjalan menyusuri jalan setapak yang ku rindu rindukan

dan mencoba menatap masadepan yang kelam

masa depan yang tak kunjung aku capai

masa depan yang aku nanti nantikan

 ya itu perubahan

minimnya nya pendidikan membuat semua orang bodoh akan jalannya politik pemerintahan

minimnya pengetahuan, membuat orang tak tau akan osbsesi pemerintan

kita hanya di jadikan sebagai budak oknum oknum yang tak bertanggung jawab, aku selalu meratapi sedih yang tak kunjung berhenti

tangis yang tak kunjung berhent

inikah indonesia ku saat

apakah ini yang di sebut hidup

kita bekerja buat orang luar negeri

yang semata mata mata ingin mengambil harta warisan nenek moyang kita.. haaaahhhhhhh

Orang luar cuma bisa tertawa teebahak bahak

kita cuma sebagai pelampiasan amarah mereka, ayo semua, mana semboyan kita dulu

mana semangat kita

Kita harus bangit

 kita tak boleh jadi budak di negara kita

kita harus berjuang, meskipun harus nyawa yang harus di korbankan

 kita tak boleh menyerah sampai tetesan darah terahir


Sebatas Impian

Oleh : Nabila Muna Putri

Dilahirkan dari keluarga sederhana

Dituntut bisa membanggakan kedua orang tua

Anganku hanya sebatas impian

Kenyataan nya aku harus berpendidikan..

 

Sebagai penerus bangsa

Serta kebanggaan orang tua

Impian ku harus menjadi nyata

Berpendidikan salah satu caranya

 

Aku terdiam. ...

Membayangkan impian ku yang terlalu dalam

Terlintas sejenak dipikiranku tentang masa depan

Begitu banyak halang rintang menuju kesuksesan.

 

 

.                                                 Pendidikan Ditengah Pandemi

Pendidikan kini terhalang oleh banyak rintangan

Tapi tak sedikit mengurangi semangat masa depan

Memang pendidikan tak harus di sekolah

Tapi sekarang kita merasakan di rumah

 

                                      Kerinduan pasti dirasakan

                                     Tapi kita harus sabar dengan apa yang di hadapi

                                     Tahun ini kita jalani dengan berbagai arti

                                     Dengan semua situasi yang terjadi

 

Jangan patahkan semangat kita

Untuk menggapai cita cita

Semoga pendidikan dan dunia kembali semula

Agar kita bisa melanjutkan pendidikan seperti biasa

 

                                    Terus semangat belajar

                                   Jangan pernah kau mengenal lelah

                                   Jangan pernah menyerah

                                   Terus berjuang

 DIKLAT KU

Oleh: M.Iqbal Syamsul Rizal.

Kicauan burung saling bersahutan ..

Menyambut pagi ku di desa orang ..

Dengan senang hati ku bergegas

Menuju tempat dimana ku mengemban

Mengemban  sebuah kewajiban

 

Bersama teman –teman satu jurusan

Tuk menggapai suatu impian

Ku dilatih ,di bimbing ,dan di ajarkan

Akan suatu kedisiplinan

Yaitu dengan mengikuti diklat keorganisasian

 

Pengalaman baru ku rasakan

Kekeluargaan ku dapatkan

Dididik dalam sebuah ikatan

Ikatan yang menuju kejalan kebaikan

Susah senang dalam kebersamaan

 

 

Karna lillah kita di pertemukan

Di beri kesempatan  dalam sebuah pendidikan

Kenangan berdiklat menjadi sejarah baru dalam hidupku

Yang takkan pernah terlupakan  

Terimakasih DIKLAT……


Guruku

Oleh: Yanik Hermawati

 

Malam tak akan pernah indah

Tanpa bulan dan bintang

Begitupun kehidupan mungkin akan berjalan datar

Tanpa adanya perubahan

Saat kegelapan datang menghampiri

Saat itulah kami mencari secerah cahaya yang abadi

Ku lihat dirimu memberikan benih-benih ilmu

Yang akan terus bersinar sampai kapanpun

Saat kami merasa semua jalan itu buntu

Saat itulah dirimu memberikan arah  agar kami terus melangkah kedepan

Guru…..

Engkau pahlawan yang sampaikapanpun

Tak akan pernah mengharap imbalan darimu, kami mengetahui banyak hal

Tentang indahnya warna-warni kehidupan

Terimakasih atas segala waktumu

Atas segala kebaikanmu

Atas segala pengetahuan yang begitu banyak

Yang engkau berikan kepada kami

Terima kasih guru…

Engkau akan selalu ada dan abadi dihatiku


GURU

                                                        Oleh :fina febriani 

                                                                                                                              

 

Dahulu kami tak mengerti cinta akanmu

Melihatmu sebatas mimpi tak memahami

Menjadikan angan-angan sia tak berarti

Hingga disaat kau hadir memberikan secerah harapan pada kami.

 

Kau mengubah segalanya

Kau memberikan pengetahuan

Dengan rasa ikhlas dan penuh kesabaran

Kau datang memberikan cinta dan kasih sayang.

 

Guru…..

Saat dikelas kau sibuk menerangkan

Saat waktumu terbagi disepanjang pelajaran

Tapi Kami malah sibuk dengan berbagai kegiatan

Kadang, bahkan sering penjelasanmu tidak kami dengarkan

 

Guru…..

Kau permudah segalanya

Kau yakin kan kami pasti bisa

Dan kau kenalkan kami pada sang pembuka cahaya

 

Guru engkaulah pelita penerang kami

Engkau cahayai ilmu dalam gelap

Engkau purnama penyejuk jiwa kami

Terimakasih guru atas jasa pengorbananmu.

 

Guru

                                                               Oleh : fitrotun nisghah 

 

                                                                                                             

Kau adalalah pelita dalam kegelapan

Kau pahlawan tanpa jasa

Kasih tiada tara

Namamu kan selalu didalam hatiku

Tiada yang akan mampu

Untuk membalas semua akan jasamu

 

Guru….

Jerih payah, lelah tak menghentikan langkah

Apapun kau kobarkan

Hadirmu tak tergantikan

 

Terpatri dijiwa, ilmu yang kau berikan

Tulus teruraikan tanpa mengharap balasan

Hanya mengharap Ridhomu sang ilahi

 

Guru….

Disaat rintangan menghadang

Ciptkan pedih dan derita

Peranmu menyadarkan terangi kelam rasa

Maafkan segala dosa yang telah kuperbuat

Abdihmu sungguh mulia, hanya doa yang kupanjatkan

Terimakasih wahai guruku tercinta.


Ilmu Pendidikan

Oleh: Annisa Aprilia

 

Dunia yang awalnya hampa, kosong dan tak berguna.

Dunia yang awalnya merintih, merintih sampai perih

Dunia yang awalnya seakan tersesat, sekarang berubah sejak adanya sekolah.

Pikiran yang awalnya terbelenggu, sekarang terbebas oleh ilmu

Otak yang awalnya tump, sekarang diasah oleh pendidikan.

Aku tahu, Aku mengerti

Dunia ini penuh misteri dan seakan terbuka oleh materi

Namun aku juga heran, heran para remaja

yang sepertinya nyaman tanpa materi.

Mereka seakan nyaman dengan dunia malam

Mereka tak perduli akan mimpinya

Sekolah lah

Sekolah menanti kalian

Buku ini ingin di baca

Buku ini ingin di pegang ingin disimpan

Kemarilah para remaja, bangku ini ingin diduduki

Meja ini tersenyum menanti

Sekolah ini rindu dengan murid berprestasi

Wahai murid-murid penerus bangsa

Hargailah guru yang setia membimbing kalian

Mereka siap mencerdaskan

Tengok lah  mereka yang tulus

Menyebar kebaikan

Tinggalkanlah dunia malam

Tinggalkanlah balap liar

Lilitlah otak dengan ilmu

Ikatlah pikiran dengan pendidikan

Jadilah remaja yang berguna

Demi kesuksesan bangsa kita

 

 

 Pahlawanku

Oleh:Ira Deviana

Ayah.....

Kau bagaikan kupu-kupu

Kupu-kupu yang tak pernah berhenti mengepakkan sayapnya

Kau tak pernah membiarkan buah hatimu bersedih

Kau ayah sekaligus pahlawan bagi buah hatimu

Ayah.....

Kau rela mengorbankan segalanya demi buah hatimu

Kau rela meratapi dinginnya malam sendirian

Demi apa....???

Kalau bukan demi kehidupan anak-anak mu yang kau sayang

Ayah......

Kau ajarkan arti sebuah kejujuran pada anak-anak mu

Kau ajarkan arti sebuah ketulusan pada anak-anak mu

Hingga anak-anak mu mengerti betapa pentingnya arti sebuah kejujuran dan ketulusan di dalam roda kehidupan

Ayah....

Akan ku ingat selalu nasihatmu....

Akan ku ingat selalu pesanmu....

Dan akan ku ingat selalu semua yang telah ajarkan kepada ku

Ayah....

Engkaulah ayah terbaik yang pernah ku temukan didunia ini

Terimakasih ku ucapkan atas semua pengorbananmu AYAH....


HARI YANG DI IMPIKAN

Oleh : Maftuhah 

 Kemaren adalah cerita

Hari ini dan esok adalah sebuah harapan dan keinginan

Harapan yang sangat kuat, keinginan yang sangat melekat

Semua bersatu dalam semangat dan doa

Hari demi hari

Waktu demi waktu

Semua sudah berjalan dengan semestinya

Tinggal kita yang mengarahkan apa yang seharus kita lakukan

Berjalan dalam sebuah pendidikan

Untuk mencapai sebuah harapan dan impian

Ilmu yang di dapat pergunakan , jangan hanya di diamkan  

Semangat untuk mencapai apa yang kita inginkan

Berusaha dan berdoa kunci dalam keberhasilan

 

 Satu Menit Sejuta Impian

Taukah kamu….

Apa arti dari satu menit itu

Engkau gunakan dengan apa waktu itu

Berfikirlah

Impian mu berada dalam lingkaran itu

Namun kamu tidak merasa

Bahwa itu merupakan kesempatan

Untuk berfikir dan berkreasi

Satu menit sejuta impian

Waktu kita untuk mencapai cita-cita

Tanpa tak terasa

Kita mendahului nya

Dengan santai mengobrol

Karena kita tidak  pernah tau

Pentingnya waktu walaupun satu menit

 

 

 

                       BELAJAR

Belajar itu adalah suatu tahap

Untuk mendapatkan suatu ilmu

Ilmu ilmu yg bermanfaat

Akan di dapatkan melalui belajar

 

Belajar bukan hanya untuk ilmu

Tetapi juga untuk mengejar cita2

Walaupun adanya 1000 rintangan

Tidak akan meredam semangat belajar

 

Dengan harapan dan semangat

Kita harus menjalaninya dg kelutusan hati

 

Demi mencari ilmu dan cita cita

Tetap kobarkan semangat belajar



                                                        PEMIMPIN YANG HILANG

                                                      Oleh:   Muhtar Rosyid Evendi

                                                                                                                                

Apakah arti pemimpin

Dimanakah adanya

Ketika popularitas tujuan perdana Uang, islam, pancasila menjadi paket transaksi

Benar-benar hilang

Kepercayaan terlantarkan dalam genggamanya

Diremehkan dalam semua aspek

Ranah politik menbungkam semuanya

Yang tak menempatkan islam dengan semestinya

Pemimpin sejati memang sudah hilang

                            

                                                                SANG PENGEMBARA

Akulah anak pulau

Yang tak pernah bosan mencari dan berpetualangan

Meski hidupku tak semulus jalan trotoar

Aku mempunyai jiwa yang tegar, lebih dari batu karang

Akulah anak pulau.

Yang mengubah dunia dari zaman lampau dengan cara berfikir, menulis dan tawakal

Kepada tuhan yang maha tunggal.     

                                                                             NEGARA BUTA

 

Apa yang dia lakukan?

Ketika seruan haru berguncang

Meraung di atas altar terpuja

Meminta tetapi di hiraukan

Memohon tetapi di rendahkan

Apa manusia?

Partikel - Partikel asap herdebu

Meracuni pesona cakrawala

Bermain di atas kesengsaraan

Nan juga berpesta di atas kesedihan

Apa maunya?

Apa negri ini buta?

Tak melihat apa tidak di lihat?

Egois bukan lagi ateis

Namun, dimensi sifat dari negri buta

Katanya negri ini merdeka?

Pun itu kaya?

Apa kita harus menjawab, karena?

Apa kita harus bertanya kenapa?

Dan apa merdeka ini harus di kirim lagi ke Belanda?

Atau pun Jepang?

Mungkin itu tidak

Karena negri ini memang buta.                         

 


Novita Dwi Agustini

Selamat Pagi
Selamat pagi, burung-burung
Dari nyanyianmu, aku terima salam dari ranting nan rindang
Selamat pagi, matahari
Cahayamu adalah kabar tentang padi dan hama
Tentang siklus iklim yang masih terjaga
Sehingga petani tetap tenang
makan di rumahnya
Selamat pagi, manusia
Semoga luka-luka yang engkau derita
dapat menjauhkan kita dari dosa
Apa kabar, sekolah?
Bunyi bel mu adalah salam untukku; tentang pengetahuan yang tak berubah
Tapi,
Mengapa engkau merusak bakat?
Hanya karena engkau memiliki kurikulum yang membingungkan?
Mengapa engkau seakan menjadikan kami mesin?

Hanya karena engkau yang mengajar demi alasan gelar?

 

Pendidikan

OLEH: Anis Fitriyah

 

Dari pendidikan

Kita tahu arti sebuah perjuangan

Kita yang tak tahu menjadi tahu

Kita rela berpisah dengan orang tua

Demi memperoleh pendidikan

 

Mereka rela kerja keras

Demi memberikan pendidikan yang baik untuk kita

Anak-anaknya

Pantaskah kita menghancurkan harapan-harapannya

Setelah begitu banyak pengorbanan mereka

 

Tanpa pendidikan

Akankah kita tahu cara berhubungan dengan Tuhan

Akankah kita tahu cara mengabdi pada kedua orang tua

Akankah kita tahu cara menjalani hidup

 

Tanpa pendidikan tak bisa dibayangkan

Apa yang akan terjadi pada dunia yang penuh misteri ini

Apa yang akan terjadi pada manusia

Apa yang akan terjadi pada kehidupan yang fana ini

 

Tanpa pendidikan

Dunia akan berantakan dan tak beraturan

Yang bodoh akan semakin dibodohi

Kejahatan semakin menjadi


PGMI-KU

Oleh: Salsabilatil Jannah

 

Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Itulah prodiku
Prodi tercinta

Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Tak salah aku memilihmu
Mengharap barokah
Mencerdaskan anak bangsa

Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Mengabdi untuk agama dan negeri


Perjuangan dalam Menggapai Cita-cita

Oleh: Feramiladia Sawari

Lelah itu sudah pasti

Sabar akan menjadi solusi

Jika tidak akan jadi ambisi

Yang menghadirkan sebuah emosi

Pada akhirnya menganggap semua hanyalah ilusi

Ingat, janji Tuhan itu pasti

Tidak akan pernah teringkari

Jika tidak di dunia ini maka akan di akhirat nanti

Intinya kita berproses dalam langkah

Bersabar dalam gundah

Istiqomah dalam semua arah

Barulah semua akan indah.

 

Melawan malas

Karya : Robi Alfa Z.

 

Tuntutlah ilmu

Bekalilah dirimu dengan pengetahuan

Jadilah orang berpendidikan

 

Bangunlah walau mengantuk

Belajarlah walau dihantui rasa malas

Masa depan adalah milikmu

 

Ayah ibumu menaruh kepercayaan padamu

Keringat yang mereka cucurkan

Tak lain lagi agar hidupmu kelak layak kawan 

 

Pendidikan di Zona Merah

Oleh: Rofiq Sholeh

Gedung-gedung bertingkat telah tertutup rapat

Pendidikan hanya bisa menatap tak sedikit yang merasa kecewa

Hanya bisa pasrah sama sang penguasa

Namun meski nasib sedang muram

Masa depan kelihatan buram

Ku tak pernah meninggalkan pelajaran saat ini

Aku ingin berkata lewat aksara

Dengan tumpuhan pena merapal mimpi dan doa

Untuk bercerita pada dunia dan semesta

Sebab bumi ku sedang sengsara

Gerakan tinta senja pada zaman yang sedang miris

Meski malam segera tiba

Yakinlah fajar pasti menyingsing setelahnya

 


 Cahaya yang tak tergantikan

Oleh: Rusi Alfarisi

 

Lentera kegelapan dambaan

Menyinari segala yang buram

Dia begitu menawan

Menari-nari indah difikiran

Dia adalah pendidikan

 

Begitu tenang mengantarkan

Manusia-manusia ketujuan

Tak pernah tebang pilih

Apalagi menyengsarakan

Keadilan itu adalah pendidikan

 

Begitu indah bukan

Menyelamatkan orang-orang yang tak punya uang

Apa lagi yang berlimpah penghasilan

Menjadi harapan semua insan

Penyelamat adalah pendidikan

 

Mengikis insan dari kebodohan

Menghilangkan kesombongan

Dan bahkan mendekatkan kita kepada tuhan

Pendidikan adalah jalan

Pendidikan tidak akan tergantikan

Karna sejatinya kesalahan bukan dipendidikan

Tapi seseorang yang enggan mengamalkan

Keindahan, keadilan, jalan, penyelamat yang mereka pelajari dibangku sekolahan

Ataupun masjid mushollah dan madrosah yang masih menawan

Mengingatkan insan dengan pendidikan keagamaan yang sudah jarang diperhitungkan

Terimakasih pendidikan

Yang telah mengantarkan kami kesejatian kehidupan

 

Aku dan Dia

oleh : Sania Laela R

 

 

adakah yang lebih luas dari bumi?

adakah yang lebih dalam dari lautan?

adakah yang lebih banyak dari bintang di langit?

jika kau menghendaki sebuah jawaban

maka ilmu adalah jawabannya

 

luasnya yang melebihi bumi mampu membawamu melihat angkasa

dalamnya yang melebihi lautan akan membuatmu menyelami seluruh isinya

ibarat bintang di langit, ia hanya akan terlihat oleh siapa yang melihat kearahnya.

 

itulah ilmu, kompas ketika kehilangan arah

itulah ilmu, cahaya ketika diterpa kegelapan

namun kompas dan cahaya tidak akan kau temui

tatkala dirimu buta dan berdiam diri.

 

SENJA

Karya: Syaifil Munfariq

 

 

Senja

Lihatlah di sebelah barat sana

Mentari meluncurkan senyumannya

Angin mengibas – ngibaskan sayapnya

Dedaunan melambai tangan kecilnya.

 

Senja………

Kapan aku bisa menatap mata sayumu

Hingga kagum ini tidak menjadi rindu

Dan berproses menjadi ganjalan dalam hati nan semu

Sehinnga akhirnya, aku tak bisa berpaling darimu.

 

Senja……….

Kau akan di rindukan oleh pujangga

Untuk di jadikan sajak sajak penuh makna

Warnamu yang indah tak bisa ku ucap dengan tinta

Begitu sempurna hingga aku tak sadar kau telah tiada. 

 

 SEMANGATKU(sekolah)

oleh: Mohammad hafid

 

Kala mentari bersinar

Di awan yang mengiasi langit dengan tenar

Kulihat dengan sendiri kuberjalan

Dengan rasa berat di pundakku kawan

Langkah demi langkah

Lelah sampaiku di sekolah

Tersendiri dengan sebuah buku

Yang menambah wawasanku

 

Ku bersikap

Di bawah atap

Dengan tabah

Menuntut ilmu, akan hidup terubah

 

TERIMA KASIH GURUKU

 

Guruku....

Kau adalah pahlawan tanpa jasa,

Kau tak pernah mengenal lelah,

Kau yang telah mendidikku,

Segala ilmu kau ajarkan kepada kami,

Kau berjuang untuk murid-muridmu,

Hingga aku menjadi lebih baik dari sebelumnya.

 

Guruku...

Kau adalah pelita kegelapan,

Karena engkaulah yang telah memberi ilmu

Sebagai cahaya dan petunjuk untuk hidup kami,

Meski upahmu tak sebesar pengorbananmu,

Kau tetap sabar dan telaten untuk mrngajari kami,

Sungguh mulia jasamu.

Terima kasih wahai guruku. 

 

Rasa ingin

 

Sunyi, gersang, redup, dan gelisah

Itulah yang kini ku rasakan

Sekian lama ku menuntut ilmu

Dengan rasa lelah dan pilu

Masa depan ku ada di tangan mu

Pendidikan.....

Aku adalah manusia biasa

Yang selalu ingin mencari ilmu

Rasa ingin ini

Selalu ada dalam diriku

Demi semua mimpi, harapan dan cita-cita

Akan ku lawan rasa putus asa yang ada dalam diriku

Kini..... masa telah berbeda

Bangsa menanti keberhasilan kita

Ku ingin merajut rasa ingin ini

Dengan harapan dan semangat untuk menuju keberhasilan

Teruntuk para pecinta ilmu

Membaca adalah bukti rindu yang menyuak

Ingin ku sampaikan lewat aksara-aksara

Aku tak peduli, aku mampu ataukah tidak

Tapi rasa ingin ini masih kukuh dalam diriku

Dan dengan rasa ingin yang selalu mendorong ku

Untuk semangat dan pantang menyerah


 BUMI CITA 

Oleh: Itsnainil Karomah

Mentari perlahan beranjak tinggalkan siang

Senja pun menggelayut manja di kaki cakrawala

Sepasang camar melintas lalui lembayung merah

Desah panjangku seruak heningku

Ada keluh kesah jauh di dasar kalbu

Kini pijar rembulan tiada penuh

Awan kelabu tampak menutupi

Sepi kian akrab menyatu

Bersenandung dalam diri

Tebaran mendung menghitam

Selalu menemani perjalananku

Menapak dalam khayal, tanpa tepi

Terseok-seok bebatuan cadas

Betapa lelah terasa

Merambah lembah sunyi sendiri

Asa kian terkikis angan

Namun...

Setitik cahaya tanpa sadar

Merasuk dalam jiwa berpendar

Menyentuh... Menumbuh..

Harap dahulu diliputi cemas

Oleh rasa memanas, Kini telah berganti.. ikhlas..

Takdir mempertemukan ku pada cahaya itu...

Kini, tak ragu lagi..

Untuk ku melangkah, Menapaki arah..

Meraih cita.. merajut peristiwa..

Apa yang kucari, telah ku jumpai

Di bumi PGMI...

Mengejar mimpi.. ilmu ku dapati..

Belenggu sirna dalam diri, Janji esok hari..

Disini, Kuraih prestasi.. Untuk hidup lebih berarti

...

 

 GURUKU PAHLAWANKU

Oleh:Nabila

Dialah seseorang yang mendidik kita

Yang tak kenal lelah dan putus asa

Dia yang selalu berusaha meluruskan jalan

Yang penuh lika-liku kehidupan

Tanpa dia kita tidak bisa berkalimat atau pun berkata

Dia yang telah membukakan pintu kehidupan

Bagi seluruh manusia yang telah diciptakan

Entah dengan apa harus membalas jasanya

Yang tak kenal lelah  atau menyerah

Dia adalah seorang pejuang yang tak bergelar pahlawan

Engkaulah pahlawan tanpa tanda jasa

 

 

 Lentera Pendidikan

 

Langkah kakiku menelusuri jalan

Namun Tak tahu arah dan tujuan

Bagai hidup tak berpedoman

Sehinggaa hidup ini merasa tak berpengalaman

 

Namun terus ku telusuri jalan

Menembus keterbelakangan

Meskipun angan tak sesuai harapan

 

Tidurku tak akan ku teruskan lagi

Mimpiku tak akan kupatahkan lagi

Anganku kutumbuhkan lagi

Hingga aku menjadi pribadi abadi yang baik hati

 

       

                                                                    Para Pencari Ilmu

                                                                OLEH:  Aminah Az-Zahroh

 

Mega bersemburat jingga

Mentari tersenyum dengan hangatnya

Bangun, masa kita mengejar asa telah tiba

Menempa mimpi agar tercapai cita.

Aku tau, lorong yang akan kita tempuh sangat berat

Berjuta rintangan datang memeluk dengan erat

Tanpa pamit, menjadi sahabat

Bahkan terkadang kita temui kerikil yang membuat kaki luka tersayat

Angin dingin yang berdesir dengan kuat

Tak apa kawan, cukup kuatkan tekad

Gemakan doa dan niat

Lalu lihatlah, bentangan sayap malaikat menaungi kita

Asa dan doa orang tua mengalir dalam denyut nadi kita

Kertas dan pena

Senjata kita untuk mengukir aksara

Senjata kita untuk mencapai cita.

Semangat.

 

CITA-CITAKU

Oleh : SITI MU’AWANAH

 

Cita-citaku

Anganku seakan menerjang

Namun, itu hanyalah ilusi yang selalu berkelut dalam imajinasi

Imajinasi yang hanya sebuah mimpi

 

Tentang harapan yang tak pernah bertepi

Juga tentang angan yang tak pernah berhenti

Kau adalah cita-citaku yang aku impikan

Berharap untuk bisa aku miliki

 

Cita-citaku

Dimana kau, datanglah

Aku disini menunggumu

Menunggu ke datanganmu.

SEKIAN TERIMA KASIH

 

 

PISAH DENGAN LUKA

Oleh : Almy Laily Qodri

Kelas : PGMI A

Setahun sudah putih abu-abu usai

Ingin kembali namun hanya mimpi

Ingin mengukir memori namun terkendali


Kini semuanya

Sirna tiada tersisa

Perpisahan yang tak berkesan


Kita bertemu dengan pelukan

Dan berpisah tanpa berjabat tangan 

 

 Nama : Imroatul Maufidhoh

Kelas : PGMI-A

NIM : 20381052014

SUARA HATI KAMI

Izinkan aku menulis cerita

Menjalin kata yang tak sempat terurai dalam dunia nyata

Tentang mimpi si gadis kecil dari sebuah desa

Yang menari dalam pikiran namun tak juga tersampaikan

 

Aku ingin seperti mereka dikota-kota

Anak-anak berseragam dengan gembira

Bersepatu dan berdasi seperti anak raja

Yang belajar dan bermain dengan wajah cita

 

Aku ingin seperti mereka

Punya buku untuk berliterasi saat senja menyapa

Pena warna-warni  yang mampu menguraikan kata-kata

Tapi mereka memandang hanya dengan sebelah mata

 

Apakah mereka tidak mengerti , tentang isi hati kecil kami

Bagi kami belajar adalah perjuangan

Bagi kami membaca adalah hal yang paling menyenangkan

Mereka tidak mengerti, bagaimana sakit hati ini

Saat melihat buku rapi berakhir menjadi kertas layangan

Pena yang bagus hanya digunakan sebagai alat lempar

Apakah mereka tidak tahu, usaha kami untuk mendapatkan pendidikan

Penuh jerih payah yang sangat melelahkan

 

Kami menggantungkan mimpi dan masa depan

Hanya sebatas pada angan dan bayang-bayang

Karena kami tahu, pendidikan kami terbelakang

Dengan fasilitas yang serba kurang dan pas-pasan

 

Nama

: Riska Agustin

NIM

: 20381052028

Prodi

: PGMI-C

 

 

 

 

TERHALANG JARAK

Seketika semua tampak berbeda

Cerita baru di awal tahun

Rencana matang terkikis waktu

Momen indah tak bisa kita jumpai

Tak ada kata perpisahan

Tak ada air mata

Tak ada kebahagiaan

Pandemi menghalangi kita tertawa lepas

Kewajiban terhalang jarak

Tukar pikiran berjalan seadanya

Pro dan kontra hanyalah hayalan

Kebebasan ruang tak bisa terjadi


Perjalanan Hidup dalam berpendidikan

Oleh  : S Susilawati Ningsih

 

Pergi berjalan diatas bumi

Diterik panasnya sinar matahari

Keringat-keringat yang mengalir diatas pipi

Tuk melanjutkan  perjuangan para Nabi

 

Seiring berjalannya waktu yang kulalui

Dengan bunyi hempakan kaki yang setiap hari menginjak bumi

Kalian tau untuk apa semua ini?

Tiada lain untuk sebuah pendidikan yang wajib kita cari

 

Ingatlah wahai teman-teman sejati

Kita mengabdi pada Ilahi

Setiap langkah-langkah sulit kita lewati

Demi sebuah ilmu yang tanpa henti kita cari

 

Wahai tuhanku sang ilahi

Kau pengasih penguat diri

Kau maha pemberi rezeki

Pada hamba-hambaMu ini

 

 SEPERTI APA?

Karya: Siti Marfiana Anisah

 

Ilmu tidak sempit,

Tapi luas

Lebih luas dari bumi dan langit.


Seperti apa?

Tidak ada yang tahu,

Tuhan tak beri bentuk akan hal itu.

 

Ibarat lautan,

Kau selami saja dulu

Ibarat mutiara

Kau cari saja dulu

 

Tidak mudah

Bukan berarti tidak mungkin

 

Kau tinggal pilih ragu atau maju

Tapi sudah pasti ilmu akan menghampiri orang-orang yang berani maju

 

 

 GURU

OLEHSiti Mufidah Mukarramah

Berapa banyak anak manusia

Berapa banyak duka yang dirasa

Berapa banyak detik waktu tersita

Hanya untuk meninggikan derajad sang raja,

Ada banyak luka manusia bercita cita

Bukan ingin mengalahkan sang maha dewa.

Tak lain hanya ingin menghapus pembodo-pembodoh di zaman kepintaran

Apa yang selanjutnya terjadi?

Jika cita seorang yang  mulia Tak lagi dihargai?

Semua anak bangsa akan dibodohi oleh raja-raja tanpa hati

Itu fakta. Bukan Mengada-ada

Duhai...

Mulia dirimu

yang bercita seorang guru

Berhati salju

Dan pengetahuan banyak ilmu

Pendidikan adalah salah satu cara agar

Tidak dibodohi dunia

Kobarkan api semangatmu.

Demi mempertahankan indonesia

 

 TERIMA KASIH GURU

 

Guru......

Engkaulah  pembimbingku

Engkaulah  yang mendidik ku.

Engkaulah  panutanku

 

Terima kasih guru

Atas semua jasa jasa mu

Akan ku ingat selalu

Sampai akhir hayatku

 

Terima kasih guru

Tanpamu aku sesat

Tanpamu aku hancur

 

Terima kasih guru

Karena dirimu aku tau akan Tuhanku.

Karena dirimu aku memperoleh ilmu

dan akan aku harap barokah darimu

 

Terima kasih guru….

 

 

MENGGENGGAM MIMPI 

Oleh : TIKA HELDIANA PUTRI

Terbangun untuk membangun mimpi

Tak terasa tahun silih berganti

Segala kenangan pun berlalu begitu saja tetapi tidak tentang

Mimpi....

Apa yang ku impikan hendak terus ku genggam

Dan tidak akan ada seorang pun bisa membatasi apa yang menjadi mimpiku

Dengan langkah yang lemah dan senyuman rekah

Aku bertekat untuk menempuh pendidikan demi menggapai semua mimpi ku

Aku akan terus menggenggam mimpiku

Begitu besar harapan ku untuk mewujudkannya

Tiada henti ku panjatkan doa kepada rabb ku untuk menggapai mimpi itu

Semangat serta dukungan dari orang terkasih

Juga menjadi dorongan untuk aku bisa mewujudkan mimpiku

Tidak lupa pendidikan pun juga menjadi syarat untuk aku bisa menggapai mimpi itu

Walau terkadang banyak orang yang mentertawakan dan mencaci maki

Namun, dengan kesabaran, kesungguhan dalam menempuh pendidikan,

serta doa semua pun bisa terwujud

Tekad juang, kejar cita-cita yang melambai di depan

Semoga harapan yang ku kumpulkan akan terus mekar dan menumbuhkan warna

Agar tidak hanya menjadi fantasiku saja

Yang kuharap tuhan ku bisa membantu

Untuk aku bisa mencapai semua mimpi-mimpi ku.

Tertulis untuk aku bersama mimpi dan semangat

Yang tak kunjung padam;T.H.P

 

Berharganya Sebuah Ilmu

OLEH: Yayuk Hermawati



Ilmu...

Kau sangatlah berarti dalam hidupku

Kau semangat hidupku

Kau bagaikan pelita

Pelita yang menuntun langkahku menuju kesuksesan  

Ilmu....

Kau bagai kilat, hilang setelah menyambar

Tak ingat maka berterbangan meninggalkan

Derajat kan terlihat bergeliming ilmu

Tanpa ilmu serasa sukar ditaklukkan

Jaga sedikit besar ilmu karena itu mahal tak terjual

 

 

 

 



 

 

 

 

 

 



 

 

 

 


HMPS PGMI IAIN MADURA KAMI SOLUSI UNTUK BANGSA