Senin, 26 Februari 2024
Jumat, 07 Mei 2021
CERITA PENDEK
SEMANGAT YANG MENGANTARKAN KU KEPADA KESUKSESAN
Ira Deviana
Namaku Ira Deviana, seorang remaja yang bercita-cita ingin menjadi seorang guru. Orang-orang biasa memanggilku dengan sebutan Ira. Saat ini aku merupakan mahasiswi " Institut Agama Islam Negeri Madura atau biasa disingkat IAIN Madura". Disini aku ingin menceritakan sedikit tentang kisah perjalanan ku menuju ke perguruan tinggi. Jadi langsung aja ya guysss....
Pagi hari ketika aku sedang duduk ditepi teras kelas, ada seorang guru yang menghampiri ku kemudian beliau bertanya " Ira, setelah lulus dari Madrasah Aliyah ini kamu ingin melanjutkan kemana?" Tanya beliau. Sejenak aku menghela nafasku, " saya tidak bisa melanjutkan pendidikan saya ke perguruan tinggi", jawab ku kepada beliau. Kemudian beliau bertanya lagi " kenapa Ira ?" Tanya beliau kepadaku, belum sempat aku menjawab pertanyaan beliau, bel tanda masuk pun sudah berbunyi dan beliau menyuruh ku untuk masuk kedalam kelas karena sebentar lagi mata pelajaran akan dimulai.
Dilatarbelakangi dengan keadaan ekonomi keluargaku yang tidak memungkinkan aku untuk melanjutkan ke perguruan tinggi. Terlintas di benakku bahwa biaya untuk masuk perguruan tinggi itu tidaklah murah, jadi aku memutuskan untuk memilih bekerja dari pada kuliah agar bisa membantu perekonomian keluarga ku. Kedua orang tua ku sangat berat untuk mengizinkan aku untuk bekerja karena beliau pengen melihat anaknya itu melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi karena keterbatasan oleh perekonomian keluarga yang tidak memungkinkan aku untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi, akhirnya kedua orang tua ku mengizinkan aku untuk bekerja. Disaat itu juga aku menekatkan diri untuk mencari sebuah pekerjaan, tiga hari kemudian ada seseorang yang menawarkan suatu pekerjaan, dimana pekerjaan itu merupakan pekerjaan yang sangat aku sukai yaitu menjadi guru les. Di suatu hari di dalam kelas sedang ada pendataan untuk anak yang mau melanjutkan ke perguruan tinggi, setibanya di urutanku aku menjawab bahwasanya aku tidak ingin melanjutkan ke perguruan tinggi dan memilih untuk bekerja, salah satu petugas itu kaget karena mendengar bahwa aku tidak melanjutkan ke perguruan tinggi, disaat itu juga tiba-tiba ada surat panggilan buat ku untuk ke ruangan bimbingan konseling (BK), disana aku mendapat beberapa pertanyaan dari para guru termasuk wali kelas ku. Mereka berkata " Ira, yakinlah kamu pasti bisa melewati semua ini, sayang nak!!! Kamu itu mampu dan semangat mu itu besar, kita semua disini yakin bahwa Ira bisa melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, yang kami inginkan semangat besarnya Ira dalam mencari ilmu, itu yang ingin kami ingin lihat dari ira, jadi Ira harus tetap semangat". Ujar guruku
"Baik bapak, baik ibu", jawabku.
Beberapa hari kemudian, aku dan keluargaku dikejutkan dengan kedatangan para guru-guru ku kerumah. Yang dimana kedatangan mereka meminta kedua orang tua ku untuk merestui ku untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Dimana waktu itu aku dan keluargaku sangat senang sekali karena mendapat rezeki yang tidak aku dan keluargaku sangka. Dan keesokan harinya akupun langsung mengisi pendaftaran yang telah dibuka oleh suatu perguruan tinggi dengan didampingi oleh salah satu guruku. Ingatlah manusia hanya bisa berencana dan Tuhanlah yang merencanakan itu semua, aku yakin meskipun aku tidak mengambil kesempatan untuk menjadi seorang guru les, Tuhan mempunyai rencana lain untuk ku yang sangat luar biasa. Dan akhirnya akupun lulus di salah satu perguruan tinggi yang aku impikan sejak masih duduk di bangku SD sampai saat ini Tuhan masih memberikan ku kesempatan untuk menuntut ilmu dengan rencana Tuhan yang sangat luar biasa itu.
KUMPULAN PUISI PGMI IAIN MADURA
KUMPULAN PUISI
oleh: Novia
Deru angin membisingRiak tamaram menggeram
Seolah menggelitik telinga meminta didengar.
Aku diam
Hening, saat aku mulai mendengar
Seolah mereka lesu karena terlalu lama meracau namun tak ada yan mendengar
Aku berkata dalam hati.
Mungkin mereka hanya menolongku,
Iyaaa, membantuku untuk benar2 kuat.
Apalah aku .?
Sebatas gulita yang perlahan menderang
Apakah aku.?
Sebatas batu yang perlahan melebur.
Sebatas abu
Cahaya Ilmu
oleh: Ira Deviana
Mentari....
Kau selalu pancarkan sinarmu dimanapun kau berada
Kau mengajarkan ku betapa pentingnya pendidikan
Dimana pendidikan itu akan selalu aku rasakan dimanapun dia berada
Mentari...
Kau selalu membuat orang tersenyum
Kau selalu hadir disetiap saat
Kehadiranmu membuat kita semua berfikir
Melalui dirimu kita bisa berproses
Melalui dirimulah dunia ini indah
Kau laksana cahaya yang selalu bertebaran
Mentari....
Aku akan selalu mengenyammu
Sampai titik darah penghabisan
Karena denganmu lah aku bisa
AKU TAHU
oleh: Shofi Dwi Dayanti
Aku tahu....
Banyak hal yang belum aku ketahui
Anganpun tak sampai di mimpi
Hanya bayang bayang yang berakhir ilusi
Ingin berhenti tapi tak henti henti
Mata hati tetap ingin mencari jati diri
Aku sadar...
Usaha belum sempurna mengejar pengetahuan
Usaha belum sempurna mencari pengetahuan
Meskipun...
Lelah menjadi kawan
Letih menjadi kawan
Tapi, hati tetap ingin mencapai tujuan
Mengejar cinta sang pemilik pengetahuan.
Terbengkalainya Pendidikan
oleh: Nova Kartika Dewi
Mentari cerah di ufuk timur
Kicauan burung di garis bujur
Ku bawa raga yang tersungkur
Mengharap bernasib mujur
Langkah kaki menuju tempat pendidikan
Memperluas cakrawala pikiran
Namun semuanya terbengkalai di masa pandemi
Banyak yang kurang percaya diri
Covid merubah segalanya
Dimana KBM tak berjalan semestinya
Mengharap segera musnah
Agar masa depan tetap terarah
Jeritan
Oleh: Ismil Maghfirah
Titik temu rindu dan benci.
Ruangan elok semerpa cerita cinta.
Rajab, berikan kisah sedemikian menawan.
Sya’ban, berikan cerita cinta semenawan kenangan.
Detik-detik menuju bulan syurga.
Semua berawal dari kenangan.
Dan semua belajar dari pengalaman.
Bagaimana nasib pendidikan ini.
Jika semua harus menuruti kemauan.
Semua dituntut untuk menggunakan Handphone.
Sedangkan ruang kelas di kosongi.
Barang elektronik menjadi tempat pembelajaran.
Haruskah ini berkelanjutan?
Atau haruskah ini menjadi tempat ternyaman?
Sungguh, tidak….
Semua tergantung pada kemauan.
Semangat kita menentukan segalanya
Manusia selalu merasa mereka hebat
Merasa mereka lebih tinggi
Mereka menganggap pendidikan menentukan segalanya
Merendahkan mereka yang tidak berpendidikan
Berpendidikan itu memang penting
Tetapi.. berpendidikan bukanlah penentu kesuksesan
Kita harus sadar, kita adalah penerus bangsa
Mari kita kobarkan semangat kita menimba ilmu
Hentikan sikapa egoisme
Pikirkan bagaimana kita kedepannya
Semangatlah dalam belajar
Semangat kita menentukan segalanya
Keringat pandemi
oleh: Anny M.H
Seseorang telah kehilangan pagi
Pada sepucuk daun kering
Oleh sinar Surya
Mengibarkan embun di pepohonan tua
Siang berkecamuk dengan segala tuntutannya
Mengajarkan arti sebuah keringat
Dan langkah berjuang
Akan beban pundak sebuah keluarga
Setahun bukanlah waktu yang sebentar
Untuk menjalani yang namanya Pendidikan
Bagi orang-orang desa ini
Yang harus sabar
Melewati pandemi
Hanya demi menggapai cita-cita
Yang cemerlang
Untuk kemajuan zaman ini
Masa depan Islam
Oleh: Anny M.H
Mengasah lah yang tersisa
Menjemput indahnya cahaya
Bersama pelukan mimpi dan harapan
Semuanya akan berlalu
Dan mulailah merangkai masa depan
Genggam lah.....!!
Ketika awal bulan itu akan kau mulai bersama impian
Dinamis..!!
Akankah kau bisa?
Menjemput cahaya Robbi yang kau ingkari
Kaupun bisa merubah semuanya
Jemputlah..!!
MUHARRAM
Jalan masa depan
Bagi umat Islam
Lentera
Oleh: Robiah Naresywary Izzaty
Sebentar lagi waktunya akan tiba
Sekuat apapun aku menolak
Ia akan tetap bergerak
Meski sebenarnya aku tak ingin beranjak
Aku masih ingin berada disini lebih lama lagi
Keluh terasa meninggalkan ruang ini
Ruang yang dindingnya habis kutulis rumus matematika
Mestinya kau tahu rumus kimia
Tak serumit melankolia
Dan disini aku melihat dunia
Seperti mesin waktu
Ia memberitahuku
Hal yang tak sempat terlihat mata
Menceritakan padaku
Hingga aku tak ingin berlalu
Seperti terperangkap, tapi aku menikmati
Lalu, andai saja pendidikan itu tak ada
Hidup pasti hampa terasa
Laksana berjalan di antara kegelapan
Tak tentu arah dan tujuan
Namun beruntunglah
Dengan hadirnya pendidikan
Sebagai jembatan dalam pencarian
Menemukan lentera yang dapat menyinari perjalanan
Menuju hidup yang sebenarnya
MENGGENGGAM MIMPI
oleh: TIKA HELDIANA PUTRI
Terbangun untuk membangun mimpi
Tak terasa tahun silih berganti
Segala kenangan pun berlalu begitu saja tetapi tidak tentang
Mimpi....
Apa yang ku impikan hendak terus ku genggam
Dan tidak akan ada seorang pun bisa membatasi apa yang menjadi mimpiku
Dengan langkah yang lemah dan senyuman rekah
Aku bertekat untuk menempuh pendidikan demi menggapai semua mimpi ku
Aku akan terus menggenggam mimpiku
Begitu besar harapan ku untuk mewujudkannya
Tiada henti ku panjatkan doa kepada rabb ku untuk menggapai mimpi itu
Semangat serta dukungan dari orang terkasih
Juga menjadi dorongan untuk aku bisa mewujudkan mimpiku
Tidak lupa pendidikan pun juga menjadi syarat untuk aku bisa menggapai mimpi itu
Walau terkadang banyak orang yang mentertawakan dan mencaci maki
Namun, dengan kesabaran, kesungguhan dalam menempuh pendidikan,
serta doa semua pun bisa terwujud
Tekad juang, kejar cita-cita yang melambai di depan
Semoga harapan yang ku kumpulkan akan terus mekar dan menumbuhkan warna
Agar tidak hanya menjadi fantasiku saja
Yang kuharap tuhan ku bisa membantu
Untuk aku bisa mencapai semua mimpi-mimpi ku.
Tertulis untuk aku bersama mimpi dan semangat
Yang tak kunjung padam;T.H.P
GURU
Oleh: fina febriani A
Dahulu kami tak mengerti cinta akanmu
Melihatmu sebatas mimpi tak memahami
Menjadikan angan-angan sia tak berarti
Hingga disaat kau hadir memberikan secerah harapan pada kami.
Kau mengubah segalanya
Kau memberikan pengetahuan
Dengan rasa ikhlas dan penuh kesabaran
Kau datang memberikan cinta dan kasih sayang.
Guru…..
Saat dikelas kau sibuk menerangkan
Saat waktumu terbagi disepanjang pelajaran
Tapi Kami malah sibuk dengan berbagai kegiatan
Kadang, bahkan sering penjelasanmu tidak kami dengarkan
Guru…..
Kau permudah segalanya
Kau yakin kan kami pasti bisa
Dan kau kenalkan kami pada sang pembuka cahaya
Guru engkaulah pelita penerang kami
Engkau cahayai ilmu dalam gelap
Engkau purnama penyejuk jiwa kami
Terimakasih guru atas jasa pengorbananmu.
Percakapan Moral Dan Zaman
Oleh ; Afif Ahmad
Moral
Aku terlahir dengan penuh sempurna
Menghidupi hiruk pikuk kehidupan
Berjalan dengan nuansa yang penuh lika dan liku
Tapi, mengapa kau merusakku begitu saja
Bukankah tanpaku kalian binatang jalang yang penuh kelaparan
Bukankah tanpaku kau adalah malam tanpa sinar
Zaman
Aku tak pernah mengacaukan kehidupan mu
Aku hanya berjalan sesuai langkahku
Tak pernah sedikitpun ku mengambil mata dalam kelopakmu
Karena aku tau aku terasa gelap tanpa berganding denganmu
Moral
Lantas siapa yang mengikis ku secara perlahan
Sampai kulitku kriput tak hidup
Aku menggigil dengan keadaan saat ini
Melihat kehidupan dunia sangat amburadul tanpa ku
Yang benar disalahkan dan yang salah di benarkan
Apakah kau tak merasakan hal itu?
Zaman
Aku rasa kau sudah tua untuk menyelami kehidupan
Sinarmu sudah tak terang lagi
Tak ada tonggak yang bisa kau pegang
Tak ada tempat untuk bersetubuh
Karena semua udah tersentuh
Dan ini bukan salahku
Tapi manusia lah yang yang tak menghargai keadaanmu
Kau dianggap air yang ter ombang ambing oleh angin di lautan
Yang datangnya hanya menjadi masalah
Moral
Aku tak mengerti pada manusia
Begitu kejam dia kepada dirinya
Dia rela membakar raganya demi impian kehidupannya
Dia rela menjual jantung karena uang semata
Zaman
Sudahlah kita tetap berjalan bergandeng tangan
walau tubuhku dan tubuhmu meleleh layaknya lilin
biarlah detik waktu mengakhiri kisah resah ini
HARI YANG DI IMPIKAN
Oleh: MAFTUHAH
Kemaren adalah cerita
Hari ini dan esok adalah sebuah harapan dan keinginan
Harapan yang sangat kuat, keinginan yang sangat melekat
Semua bersatu dalam semangat dan doa
Hari demi hari
Waktu demi waktu
Semua sudah berjalan dengan semestinya
Tinggal kita yang mengarahkan apa yang seharus kita lakukan
Berjalan dalam sebuah pendidikan
Untuk mencapai sebuah harapan dan impian
Ilmu yang di dapat pergunakan , jangan hanya di diamkan
Semangat untuk mencapai apa yang kita inginkan
Berusaha dan berdoa kunci dalam keberhasilan
Oleh:Nabila
Dialah seseorang yang mendidik kita
Yang tak kenal lelah dan putus asa
Dia yang selalu berusaha meluruskan jalan
Yang penuh lika-liku kehidupan
Tanpa dia kita tidak bisa berkalimat atau pun berkata
Dia yang telah membukakan pintu kehidupan
Bagi seluruh manusia yang telah diciptakan
Entah dengan apa harus membalas jasanya
Yang tak kenal lelah atau menyerah
Dia adalah seorang pejuang yang tak bergelar pahlawan
Engkaulah pahlawan tanpa tanda jasa
SEGORES KERTAS DAN PENSIL
Oleh: Ainul yaqin
Kulihat masa, waktu terus berputar
Mengelilingi kegiatan setiap orang
Sampai siang malam, hingga tak terkira
Dihangatnya malam, ilmu berterbangan
Angin yang tadinya diam, mulai menghembuskan
Sampai dedaunan, jatuh berguguran
Saat itu, aku ambil selembar daun itu
kujadikan sebuah kertas, untuk ke abadian ilmu
Namun, tidak akan nyata tanpa sebuah goresan
Ketika matahari mulai terlihat
Sembari terdengar suara angsa yang berlarian
Kemudian, kuambil bulu yang berjatuhan itu
Lalu kucelupkan ujungnya ke sebuah tinta hitam
Dan kutuliskan ke segores kertas itu
Untuk mengabadikan sebuah ilmu
Tanpa segores kertas dan pensil
Ilmu tidak tertulis kan abadi
Karena kita perlu sebuah bukti, bukan sebuah arti
Bolpen dan Buku
Oleh: Minnatul Karomah
Tak lepas keduanya
Kubawa sampai ujung dunia
Melihat senyuman penuh harap kedua orang tua
Kini nyawa taruhannya
Berpendidikan harapannya !
Berjuanglah serunya !
Jatuh bangun prosesnya
Bertahanlah sakit ini tak lama
Melangkah tanpa tahu lelah
Menopang rasa juang meski payah
Tertatih-tatih Langkahku bertapak
Takkan kubiarkan penyesalan meskipun setapak
Demi tinta hitam
Nyawa rela kutaruhkan
Demi sekumpulan putih bergaris
Sakit mejalar kutahan
Diatas bumi pertiwi ini
Mari menjadi saksi
Meraih senyum dunia
Berjuang kedepannya !
Cita-citaku
Karya; Lailatul Adabiyah Rofiqi
Anganku melayang ke masa depan
Aku ingin menjadi seorang guru
Guru adalah pejuang ilmu di garis depan
Guru tanpa pamrih berbagi ilmu
Aku akan berusaha mencapai cita-citanya
Tak kan lelah aku mencari ilmu
Tak kan aku berpangku lengan saja
Demi tercapainya cita-citaku
PENDIDIKAN KEBUTUHANKU
Pendidkan.........
Kau adalah kebutuhanku
Kau merupakan penentu masa depan ku
Kau jugalah penentu atas keberhasilanku
Pendidikan.........
Dirimu tidak pernah membedakan siapapun
Tanpa adanya beda yang miskin dan yang kaya
Tetapi sayangnya dirimu bukanlah manusia
Hari demi hari saya pun tidak bisa lepas denganmu
Karena hadirmu setiap saat selalu ku nantikan dalam hidupku
Kau adalah keinginan ku
Kau adalah dambaan ku
Keorganisasian
Oleh: GUFRON RAMADHANI
Mengajarkan ikhlas dalam ikhtiar
Merenungkan kerja keras yang terlaksanakan
Tuk membentuk masa depan mapan
Berandai lancar disetiap langkah hambatan
Gagah…
Tangguh…
Tegas…
Membentuk mental diri perlahan dan pasti
Untuk ciptakan tanggung jawab saat berbakti
Berlari kesana kesini
Tanpa takut segala masalah dihadapi
Berjiwa luhur, dengan hati yang penuh syukur
Berkarya.... dengan sejuta prestasi yang ada
Melawan kelemahan diri
Bersosialisasi dengan kerabat dan juga masyarakat
Bermusyawarah... serta bertoleransi tanpa ada deskriminasi
Tuk wujudkan tujuan sejati
Itu lah Organisasi
Keadilan
oleh: Hoyyimah
Kau yang menjadi penikmat kata
Layaknya segitiga tumpul aritmatika
Setiap arah ciptakan kosa kata
Disegala penjuru ramai ditelinga
Jadikanlah telingaku seolah besi baja
Alangkah merdunya iramamu mengisi masa
Miliki segumpal kelaknatan
Pada seorang tulang rusuk tanpa beban
Kau hancurkan segudang masa depan
Hanya untuk sebuah bahagia kebhatinan
Jangan tidur wahai Semesta
Lihatlah setitik air mata di tengah rawa
Gigitan semut-semut kecil yang smakin membara
Hiduplah, Katakan Keadilan pada Dunia
ILMU
Oleh: Izzah Wardha Rahmani
Kau bagai lilin menerangi gelapku
Kau bagai air mengalir ditubuhku
Sungguh tanpamu manusia tak berarti apa-apa
Sungguh tanpamu manusia bukan siapa-siapa
Mari berjuang menggapai mimpi
Bersama-sama berkompetisi
Menjemput masa depan
Menggapai kemenangan.
Lentera
Oleh: Robiah Naresywary Izzaty PGMI C
Sebentar lagi waktunya akan tiba
Sekuat apapun aku menolak
Ia akan tetap bergerak
Meski sebenarnya aku tak ingin beranjak
Aku masih ingin berada disini lebih lama lagi
Keluh terasa meninggalkan ruang ini
Ruang yang dindingnya habis kutulis rumus matematika
Mestinya kau tahu rumus kimia
Tak serumit melankolia
Dan disini aku melihat dunia
Seperti mesin waktu
Ia memberitahuku
Hal yang tak sempat terlihat mata
Menceritakan padaku
Hingga aku tak ingin berlalu
Seperti terperangkap, tapi aku menikmati
Lalu, andai saja pendidikan itu tak ada
Hidup pasti hampa terasa
Laksana berjalan di antara kegelapan
Tak tentu arah dan tujuan
Namun beruntunglah
Dengan hadirnya pendidikan
Sebagai jembatan dalam pencarian
Menemukan lentera yang dapat menyinari perjalanan
Menuju hidup yang sebenarnya
PENA
Oleh: Jefry ruslyan oktavias.s
Pena…
Kuikat ilmu dengannya…
Kutulis kisah sejarah bersamanya…
Pena…
Kugapai cita cita dengannya
Tak lupa teriring doa dan usaha
Sebagai wujud penghambaanku pada sang Pencipta
Pena…
Bersamanya, kutulis cerita cinta berbau surga
Agar manusia tak terjebak pada dunia yang fana
Tak jelas asalnya, tak jelas pula hasilnya
LEMBAR CAHAYA
oleh: Dwi Nafila Wati
Separuh lembar dalam hidup ku
Ku tulis dengan tinta yang katanya penuh dengan cahaya
Dengan tanpa penghapus, ku beranikan menulis
Dari yang ku tulis tak bisa ku hapus
Tapi bisa ku tutupi dengan kisah indah di halaman berikutnya
Aku tulis kisahku
Dengan kisah seorang yang mencari tujuan dan mengejar impian
Aku tulis kisahku dengan separuh keterpaksaan
“Kamu harus sekolah”
“Kamu harus hafal”
“Kamu harus juara”
“Kamu harus menjadi yang pertama”
Itu isi paling familiar dalam lembar kehidupanku Sekarang aku melukis pada lembar baru
Beberapa tahun lagi akan penuh dengan kisah-kisah yang mungkin akan sama dengan lembar lalu
Dan harapan ku
Semoga kisah ku tertutup dengan kisah tawa
Aliran Rumus 19
oleh: jufriyadi
Bermata merah taklah menakutkan
Layaknya mainan siang malam di ayunan
Cercaan masih tetap terhiang
Selalu datang kehaluan
Menghiasi bingkisan kesunyian
Merajuk langkah-langkah kemaslahatan
Menintik insan kilawan pedang
Menjadi rintik hujan bayang-bayang
Kikisannya taklah menjelma
Kala tinta merah terciprak di pelupukan
Tak lain semo kenyataan mendatang
Tak beralasan dengan kezaliman
Selalu kata guna...
Area kehidupan
Oleh tuan pahlawan kematian.
PENDIDIKAN MASA KINI
Oleh: Nurur Rahman
Beribu tanya menembus jiwa
Tersirat kekecewaan yang sangat mengganjal
Aku ingin peduli tapi aku ragu
Aku beri saran tapi saranku di tolak
Entahlah...
Tekhnologi telah merasuki sukma
Jaman ini akhlak di sepelehkan
Nilai di kejar bukan ilmu pengetahuan
Moral tertunduk amat sedih
Siswa enggan hormat lagi
Guru telah menjadi budak
Di perintah bahkan di tindas
Upacara tanpa hikmat
Undang-undang di tertawakan
Pancasila di lupakan
Negeriku dilanda kemiskinan
Akan minimnya budi pekerti
ORANG TUA KEDUA
Karya: Kamilatun Nisak
Aku tau
Anak-anakmu itu bukanlah anakmu
Mereka terlahir bukan melaluimu
Namun persis terdidik darimu
Mereka adalah anak bangsa yang rindu akan diri sendiri
Dengan setianya kau selalu bersama
Di setiap waktu
Kau menyalurkan ilmu dan pengetahuan kepadanya
Kau sampaikan dari hati dan perasaan
Dengan kata dan tingkahmu
Tanpamu
Aku bukan siapa-siapa
Tanpamu aku bagai sampah tak tau apa-apa
Kau tak pernah meminta balasan
Kau pula tak meminta di hormat
Sedang kami yang harusnya menghormat
Tak pernah menghormat
Kau orang tuaku dalam akhiratku
Kau pula jalan menuju surga-Nya
Tanpamu kami bukan apa-apa
Tanpamu kami hanya sia-sia
PAHLAWAN TANPA TANDA JASA
OLEH: DIANAH NOVIANTI
GURU
Ku teguk anggur kedamaian
Darimu sang guru
Kucicipi madu sabdamu
Ku tepis duri penghalang
Perintang dan penghambat
GURU
Kau pahlawan tanpa tanda jasa
Penerang jiwaku dalam gelap gulita
Penunjuk jalanku dalam melangkah
Penuntun hidupku dalam meraih cita-cita
GURU
Terimakasih guru engkau telah mendidikku-
Dari orang yang hina menjadi permata yang berharga
Dari sekumpulan manusia engkaulah yang paling istimewa
Hanya satu kata untuk mu guru
Semoga dan semoga Tuhan yang membalas semua jasamu
Pendidikan
OLEH: DEDI WAHYUDIK
Di suatu malam aku merenungi gelab malam
ku berjalan menyusuri jalan setapak yang ku rindu rindukan
dan mencoba menatap masadepan yang kelam
masa depan yang tak kunjung aku capai
masa depan yang aku nanti nantikan
ya itu perubahan
minimnya nya pendidikan membuat semua orang bodoh akan jalannya politik pemerintahan
minimnya pengetahuan, membuat orang tak tau akan osbsesi pemerintan
kita hanya di jadikan sebagai budak oknum oknum yang tak bertanggung jawab, aku selalu meratapi sedih yang tak kunjung berhenti
tangis yang tak kunjung berhent
inikah indonesia ku saat
apakah ini yang di sebut hidup
kita bekerja buat orang luar negeri
yang semata mata mata ingin mengambil harta warisan nenek moyang kita.. haaaahhhhhhh
Orang luar cuma bisa tertawa teebahak bahak
kita cuma sebagai pelampiasan amarah mereka, ayo semua, mana semboyan kita dulu
mana semangat kita
Kita harus bangit
kita tak boleh jadi budak di negara kita
kita harus berjuang, meskipun harus nyawa yang harus di korbankan
kita tak boleh menyerah sampai tetesan darah terahir
Sebatas Impian
Oleh : Nabila Muna Putri
Dilahirkan dari keluarga sederhana
Dituntut bisa membanggakan kedua orang tua
Anganku hanya sebatas impian
Kenyataan nya aku harus berpendidikan..
Sebagai penerus bangsa
Serta kebanggaan orang tua
Impian ku harus menjadi nyata
Berpendidikan salah satu caranya
Aku terdiam. ...
Membayangkan impian ku yang terlalu dalam
Terlintas sejenak dipikiranku tentang masa depan
Begitu banyak halang rintang menuju kesuksesan.
.
Pendidikan kini terhalang oleh banyak rintangan
Tapi tak sedikit mengurangi semangat masa depan
Memang pendidikan tak harus di sekolah
Tapi sekarang kita merasakan di rumah
Kerinduan pasti dirasakan
Tapi kita harus sabar dengan apa yang di hadapi
Tahun ini kita jalani dengan berbagai arti
Dengan semua situasi yang terjadi
Jangan patahkan semangat kita
Untuk menggapai cita cita
Semoga pendidikan dan dunia kembali semula
Agar kita bisa melanjutkan pendidikan seperti biasa
Terus semangat belajar
Jangan pernah kau mengenal lelah
Jangan pernah menyerah
Terus berjuang
DIKLAT KU
Oleh: M.Iqbal Syamsul Rizal.
Kicauan burung saling bersahutan ..
Menyambut pagi ku di desa orang ..
Dengan senang hati ku bergegas
Menuju tempat dimana ku mengemban
Mengemban sebuah kewajiban
Bersama teman –teman satu jurusan
Tuk menggapai suatu impian
Ku dilatih ,di bimbing ,dan di ajarkan
Akan suatu kedisiplinan
Yaitu dengan mengikuti diklat keorganisasian
Pengalaman baru ku rasakan
Kekeluargaan ku dapatkan
Dididik dalam sebuah ikatan
Ikatan yang menuju kejalan kebaikan
Susah senang dalam kebersamaan
Karna lillah kita di pertemukan
Di beri kesempatan dalam sebuah pendidikan
Kenangan berdiklat menjadi sejarah baru dalam hidupku
Yang takkan pernah terlupakan
Terimakasih DIKLAT……
Guruku
Oleh: Yanik Hermawati
Malam tak akan pernah indah
Tanpa bulan dan bintang
Begitupun kehidupan mungkin akan berjalan datar
Tanpa adanya perubahan
Saat kegelapan datang menghampiri
Saat itulah kami mencari secerah cahaya yang abadi
Ku lihat dirimu memberikan benih-benih ilmu
Yang akan terus bersinar sampai kapanpun
Saat kami merasa semua jalan itu buntu
Saat itulah dirimu memberikan arah agar kami terus melangkah kedepan
Guru…..
Engkau pahlawan yang sampaikapanpun
Tak akan pernah mengharap imbalan darimu, kami mengetahui banyak hal
Tentang indahnya warna-warni kehidupan
Terimakasih atas segala waktumu
Atas segala kebaikanmu
Atas segala pengetahuan yang begitu banyak
Yang engkau berikan kepada kami
Terima kasih guru…
Engkau akan selalu ada dan abadi dihatiku
GURU
Oleh :fina febriani
Dahulu kami tak mengerti cinta akanmu
Melihatmu sebatas mimpi tak memahami
Menjadikan angan-angan sia tak berarti
Hingga disaat kau hadir memberikan secerah harapan pada kami.
Kau mengubah segalanya
Kau memberikan pengetahuan
Dengan rasa ikhlas dan penuh kesabaran
Kau datang memberikan cinta dan kasih sayang.
Guru…..
Saat dikelas kau sibuk menerangkan
Saat waktumu terbagi disepanjang pelajaran
Tapi Kami malah sibuk dengan berbagai kegiatan
Kadang, bahkan sering penjelasanmu tidak kami dengarkan
Guru…..
Kau permudah segalanya
Kau yakin kan kami pasti bisa
Dan kau kenalkan kami pada sang pembuka cahaya
Guru engkaulah pelita penerang kami
Engkau cahayai ilmu dalam gelap
Engkau purnama penyejuk jiwa kami
Terimakasih guru atas jasa pengorbananmu.
Guru
Oleh : fitrotun nisghah
Kau adalalah pelita dalam kegelapan
Kau pahlawan tanpa jasa
Kasih tiada tara
Namamu kan selalu didalam hatiku
Tiada yang akan mampu
Untuk membalas semua akan jasamu
Guru….
Jerih payah, lelah tak menghentikan langkah
Apapun kau kobarkan
Hadirmu tak tergantikan
Terpatri dijiwa, ilmu yang kau berikan
Tulus teruraikan tanpa mengharap balasan
Hanya mengharap Ridhomu sang ilahi
Guru….
Disaat rintangan menghadang
Ciptkan pedih dan derita
Peranmu menyadarkan terangi kelam rasa
Maafkan segala dosa yang telah kuperbuat
Abdihmu sungguh mulia, hanya doa yang kupanjatkan
Terimakasih wahai guruku tercinta.
Ilmu Pendidikan
Oleh: Annisa Aprilia
Dunia yang awalnya hampa, kosong dan tak berguna.
Dunia yang awalnya merintih, merintih sampai perih
Dunia yang awalnya seakan tersesat, sekarang berubah sejak adanya sekolah.
Pikiran yang awalnya terbelenggu, sekarang terbebas oleh ilmu
Otak yang awalnya tump, sekarang diasah oleh pendidikan.
Aku tahu, Aku mengerti
Dunia ini penuh misteri dan seakan terbuka oleh materi
Namun aku juga heran, heran para remaja
yang sepertinya nyaman tanpa materi.
Mereka seakan nyaman dengan dunia malam
Mereka tak perduli akan mimpinya
Sekolah lah
Sekolah menanti kalian
Buku ini ingin di baca
Buku ini ingin di pegang ingin disimpan
Kemarilah para remaja, bangku ini ingin diduduki
Meja ini tersenyum menanti
Sekolah ini rindu dengan murid berprestasi
Wahai murid-murid penerus bangsa
Hargailah guru yang setia membimbing kalian
Mereka siap mencerdaskan
Tengok lah mereka yang tulus
Menyebar kebaikan
Tinggalkanlah dunia malam
Tinggalkanlah balap liar
Lilitlah otak dengan ilmu
Ikatlah pikiran dengan pendidikan
Jadilah remaja yang berguna
Demi kesuksesan bangsa kita
Pahlawanku
Oleh:Ira Deviana
Ayah.....
Kau bagaikan kupu-kupu
Kupu-kupu yang tak pernah berhenti mengepakkan sayapnya
Kau tak pernah membiarkan buah hatimu bersedih
Kau ayah sekaligus pahlawan bagi buah hatimu
Ayah.....
Kau rela mengorbankan segalanya demi buah hatimu
Kau rela meratapi dinginnya malam sendirian
Demi apa....???
Kalau bukan demi kehidupan anak-anak mu yang kau sayang
Ayah......
Kau ajarkan arti sebuah kejujuran pada anak-anak mu
Kau ajarkan arti sebuah ketulusan pada anak-anak mu
Hingga anak-anak mu mengerti betapa pentingnya arti sebuah kejujuran dan ketulusan di dalam roda kehidupan
Ayah....
Akan ku ingat selalu nasihatmu....
Akan ku ingat selalu pesanmu....
Dan akan ku ingat selalu semua yang telah ajarkan kepada ku
Ayah....
Engkaulah ayah terbaik yang pernah ku temukan didunia ini
Terimakasih ku ucapkan atas semua pengorbananmu AYAH....
HARI YANG DI IMPIKAN
Oleh : Maftuhah
Kemaren adalah cerita
Hari ini dan esok adalah sebuah harapan dan keinginan
Harapan yang sangat kuat, keinginan yang sangat melekat
Semua bersatu dalam semangat dan doa
Hari demi hari
Waktu demi waktu
Semua sudah berjalan dengan semestinya
Tinggal kita yang mengarahkan apa yang seharus kita lakukan
Berjalan dalam sebuah pendidikan
Untuk mencapai sebuah harapan dan impian
Ilmu yang di dapat pergunakan , jangan hanya di diamkan
Semangat untuk mencapai apa yang kita inginkan
Berusaha dan berdoa kunci dalam keberhasilan
Taukah kamu….
Apa arti dari satu menit itu
Engkau gunakan dengan apa waktu itu
Berfikirlah
Impian mu berada dalam lingkaran itu
Namun kamu tidak merasa
Bahwa itu merupakan kesempatan
Untuk berfikir dan berkreasi
Satu menit sejuta impian
Waktu kita untuk mencapai cita-cita
Tanpa tak terasa
Kita mendahului nya
Dengan santai mengobrol
Karena kita tidak pernah tau
Pentingnya waktu walaupun satu menit
BELAJAR
Belajar itu adalah suatu tahap
Untuk mendapatkan suatu ilmu
Ilmu ilmu yg bermanfaat
Akan di dapatkan melalui belajar
Belajar bukan hanya untuk ilmu
Tetapi juga untuk mengejar cita2
Walaupun adanya 1000 rintangan
Tidak akan meredam semangat belajar
Dengan harapan dan semangat
Kita harus menjalaninya dg kelutusan hati
Demi mencari ilmu dan cita cita
Tetap kobarkan semangat belajar
Oleh: Muhtar Rosyid Evendi
Apakah arti pemimpin
Dimanakah adanya
Ketika popularitas tujuan perdana Uang, islam, pancasila menjadi paket transaksi
Benar-benar hilang
Kepercayaan terlantarkan dalam genggamanya
Diremehkan dalam semua aspek
Ranah politik menbungkam semuanya
Yang tak menempatkan islam dengan semestinya
Pemimpin sejati memang sudah hilang
SANG PENGEMBARA
Akulah anak pulau
Yang tak pernah bosan mencari dan berpetualangan
Meski hidupku tak semulus jalan trotoar
Aku mempunyai jiwa yang tegar, lebih dari batu karang
Akulah anak pulau.
Yang mengubah dunia dari zaman lampau dengan cara berfikir, menulis dan tawakal
Kepada tuhan yang maha tunggal.
NEGARA BUTA
Apa yang dia lakukan?
Ketika seruan haru berguncang
Meraung di atas altar terpuja
Meminta tetapi di hiraukan
Memohon tetapi di rendahkan
Apa manusia?
Partikel - Partikel asap herdebu
Meracuni pesona cakrawala
Bermain di atas kesengsaraan
Nan juga berpesta di atas kesedihan
Apa maunya?
Apa negri ini buta?
Tak melihat apa tidak di lihat?
Egois bukan lagi ateis
Namun, dimensi sifat dari negri buta
Katanya negri ini merdeka?
Pun itu kaya?
Apa kita harus menjawab, karena?
Apa kita harus bertanya kenapa?
Dan apa merdeka ini harus di kirim lagi ke Belanda?
Atau pun Jepang?
Mungkin itu tidak
Karena negri ini memang buta.
Pendidikan
OLEH: Anis Fitriyah
Dari pendidikan
Kita tahu arti sebuah perjuangan
Kita yang tak tahu menjadi tahu
Kita rela berpisah dengan orang tua
Demi memperoleh pendidikan
Mereka rela kerja keras
Demi memberikan pendidikan yang baik untuk kita
Anak-anaknya
Pantaskah kita menghancurkan harapan-harapannya
Setelah begitu banyak pengorbanan mereka
Tanpa pendidikan
Akankah kita tahu cara berhubungan dengan Tuhan
Akankah kita tahu cara mengabdi pada kedua orang tua
Akankah kita tahu cara menjalani hidup
Tanpa pendidikan tak bisa dibayangkan
Apa yang akan terjadi pada dunia yang penuh misteri ini
Apa yang akan terjadi pada manusia
Apa yang akan terjadi pada kehidupan yang fana ini
Tanpa pendidikan
Dunia akan berantakan dan tak beraturan
Yang bodoh akan semakin dibodohi
Kejahatan semakin menjadi
PGMI-KU
Oleh: Salsabilatil Jannah
Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Itulah prodiku
Prodi tercinta
Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Tak salah aku memilihmu
Mengharap barokah
Mencerdaskan anak bangsa
Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Mengabdi untuk agama dan negeri
Perjuangan dalam Menggapai Cita-cita
Oleh: Feramiladia Sawari
Lelah itu sudah pasti
Sabar akan menjadi solusi
Jika tidak akan jadi ambisi
Yang menghadirkan sebuah emosi
Pada akhirnya menganggap semua hanyalah ilusi
Ingat, janji Tuhan itu pasti
Tidak akan pernah teringkari
Jika tidak di dunia ini maka akan di akhirat nanti
Intinya kita berproses dalam langkah
Bersabar dalam gundah
Istiqomah dalam semua arah
Barulah semua akan indah.
Melawan malas
Karya : Robi Alfa Z.
Tuntutlah ilmu
Bekalilah dirimu dengan pengetahuan
Jadilah orang berpendidikan
Bangunlah walau mengantuk
Belajarlah walau dihantui rasa malas
Masa depan adalah milikmu
Ayah ibumu menaruh kepercayaan padamu
Keringat yang mereka cucurkan
Tak lain lagi agar hidupmu kelak layak kawan
Pendidikan di Zona Merah
Oleh: Rofiq Sholeh
Gedung-gedung bertingkat telah tertutup rapat
Pendidikan hanya bisa menatap tak sedikit yang merasa kecewa
Hanya bisa pasrah sama sang penguasa
Namun meski nasib sedang muram
Masa depan kelihatan buram
Ku tak pernah meninggalkan pelajaran saat ini
Aku ingin berkata lewat aksara
Dengan tumpuhan pena merapal mimpi dan doa
Untuk bercerita pada dunia dan semesta
Sebab bumi ku sedang sengsara
Gerakan tinta senja pada zaman yang sedang miris
Meski malam segera tiba
Yakinlah fajar pasti menyingsing setelahnya
Cahaya yang tak tergantikan
Oleh: Rusi Alfarisi
Lentera kegelapan dambaan
Menyinari segala yang buram
Dia begitu menawan
Menari-nari indah difikiran
Dia adalah pendidikan
Begitu tenang mengantarkan
Manusia-manusia ketujuan
Tak pernah tebang pilih
Apalagi menyengsarakan
Keadilan itu adalah pendidikan
Begitu indah bukan
Menyelamatkan orang-orang yang tak punya uang
Apa lagi yang berlimpah penghasilan
Menjadi harapan semua insan
Penyelamat adalah pendidikan
Mengikis insan dari kebodohan
Menghilangkan kesombongan
Dan bahkan mendekatkan kita kepada tuhan
Pendidikan adalah jalan
Pendidikan tidak akan tergantikan
Karna sejatinya kesalahan bukan dipendidikan
Tapi seseorang yang enggan mengamalkan
Keindahan, keadilan, jalan, penyelamat yang mereka pelajari dibangku sekolahan
Ataupun masjid mushollah dan madrosah yang masih menawan
Mengingatkan insan dengan pendidikan keagamaan yang sudah jarang diperhitungkan
Terimakasih pendidikan
Yang telah mengantarkan kami kesejatian kehidupan
Aku dan Dia
oleh : Sania Laela R
adakah yang lebih luas dari bumi?
adakah yang lebih dalam dari lautan?
adakah yang lebih banyak dari bintang di langit?
jika kau menghendaki sebuah jawaban
maka ilmu adalah jawabannya
luasnya yang melebihi bumi mampu membawamu melihat angkasa
dalamnya yang melebihi lautan akan membuatmu menyelami seluruh isinya
ibarat bintang di langit, ia hanya akan terlihat oleh siapa yang melihat kearahnya.
itulah ilmu, kompas ketika kehilangan arah
itulah ilmu, cahaya ketika diterpa kegelapan
namun kompas dan cahaya tidak akan kau temui
tatkala dirimu buta dan berdiam diri.
SENJA
Karya: Syaifil Munfariq
Senja
Lihatlah di sebelah barat sana
Mentari meluncurkan senyumannya
Angin mengibas – ngibaskan sayapnya
Dedaunan melambai tangan kecilnya.
Senja………
Kapan aku bisa menatap mata sayumu
Hingga kagum ini tidak menjadi rindu
Dan berproses menjadi ganjalan dalam hati nan semu
Sehinnga akhirnya, aku tak bisa berpaling darimu.
Senja……….
Kau akan di rindukan oleh pujangga
Untuk di jadikan sajak sajak penuh makna
Warnamu yang indah tak bisa ku ucap dengan tinta
Begitu sempurna hingga aku tak sadar kau telah tiada.
SEMANGATKU(sekolah)
oleh: Mohammad hafid
Kala mentari bersinar
Di awan yang mengiasi langit dengan tenar
Kulihat dengan sendiri kuberjalan
Dengan rasa berat di pundakku kawan
Langkah demi langkah
Lelah sampaiku di sekolah
Tersendiri dengan sebuah buku
Yang menambah wawasanku
Ku bersikap
Di bawah atap
Dengan tabah
Menuntut ilmu, akan hidup terubah
TERIMA KASIH GURUKU
Guruku....
Kau adalah pahlawan tanpa jasa,
Kau tak pernah mengenal lelah,
Kau yang telah mendidikku,
Segala ilmu kau ajarkan kepada kami,
Kau berjuang untuk murid-muridmu,
Hingga aku menjadi lebih baik dari sebelumnya.
Guruku...
Kau adalah pelita kegelapan,
Karena engkaulah yang telah memberi ilmu
Sebagai cahaya dan petunjuk untuk hidup kami,
Meski upahmu tak sebesar pengorbananmu,
Kau tetap sabar dan telaten untuk mrngajari kami,
Sungguh mulia jasamu.
Terima kasih wahai guruku.
Rasa ingin
Sunyi, gersang, redup, dan gelisah
Itulah yang kini ku rasakan
Sekian lama ku menuntut ilmu
Dengan rasa lelah dan pilu
Masa depan ku ada di tangan mu
Pendidikan.....
Aku adalah manusia biasa
Yang selalu ingin mencari ilmu
Rasa ingin ini
Selalu ada dalam diriku
Demi semua mimpi, harapan dan cita-cita
Akan ku lawan rasa putus asa yang ada dalam diriku
Kini..... masa telah berbeda
Bangsa menanti keberhasilan kita
Ku ingin merajut rasa ingin ini
Dengan harapan dan semangat untuk menuju keberhasilan
Teruntuk para pecinta ilmu
Membaca adalah bukti rindu yang menyuak
Ingin ku sampaikan lewat aksara-aksara
Aku tak peduli, aku mampu ataukah tidak
Tapi rasa ingin ini masih kukuh dalam diriku
Dan dengan rasa ingin yang selalu mendorong ku
Untuk semangat dan pantang menyerah
Oleh: Itsnainil Karomah
Mentari perlahan beranjak tinggalkan siang
Senja pun menggelayut manja di kaki cakrawala
Sepasang camar melintas lalui lembayung merah
Desah panjangku seruak heningku
Ada keluh kesah jauh di dasar kalbu
Kini pijar rembulan tiada penuh
Awan kelabu tampak menutupi
Sepi kian akrab menyatu
Bersenandung dalam diri
Tebaran mendung menghitam
Selalu menemani perjalananku
Menapak dalam khayal, tanpa tepi
Terseok-seok bebatuan cadas
Betapa lelah terasa
Merambah lembah sunyi sendiri
Asa kian terkikis angan
Namun...
Setitik cahaya tanpa sadar
Merasuk dalam jiwa berpendar
Menyentuh... Menumbuh..
Harap dahulu diliputi cemas
Oleh rasa memanas, Kini telah berganti.. ikhlas..
Takdir mempertemukan ku pada cahaya itu...
Kini, tak ragu lagi..
Untuk ku melangkah, Menapaki arah..
Meraih cita.. merajut peristiwa..
Apa yang kucari, telah ku jumpai
Di bumi PGMI...
Mengejar mimpi.. ilmu ku dapati..
Belenggu sirna dalam diri, Janji esok hari..
Disini, Kuraih prestasi.. Untuk hidup lebih berarti
...
GURUKU PAHLAWANKU
Oleh:Nabila
Dialah seseorang yang mendidik kita
Yang tak kenal lelah dan putus asa
Dia yang selalu berusaha meluruskan jalan
Yang penuh lika-liku kehidupan
Tanpa dia kita tidak bisa berkalimat atau pun berkata
Dia yang telah membukakan pintu kehidupan
Bagi seluruh manusia yang telah diciptakan
Entah dengan apa harus membalas jasanya
Yang tak kenal lelah atau menyerah
Dia adalah seorang pejuang yang tak bergelar pahlawan
Engkaulah pahlawan tanpa tanda jasa
Lentera Pendidikan
Langkah kakiku menelusuri jalan
Namun Tak tahu arah dan tujuan
Bagai hidup tak berpedoman
Sehinggaa hidup ini merasa tak berpengalaman
Namun terus ku telusuri jalan
Menembus keterbelakangan
Meskipun angan tak sesuai harapan
Tidurku tak akan ku teruskan lagi
Mimpiku tak akan kupatahkan lagi
Anganku kutumbuhkan lagi
Hingga aku menjadi pribadi abadi yang baik hati
Para Pencari Ilmu
OLEH: Aminah Az-Zahroh
Mega bersemburat jingga
Mentari tersenyum dengan hangatnya
Bangun, masa kita mengejar asa telah tiba
Menempa mimpi agar tercapai cita.
Aku tau, lorong yang akan kita tempuh sangat berat
Berjuta rintangan datang memeluk dengan erat
Tanpa pamit, menjadi sahabat
Bahkan terkadang kita temui kerikil yang membuat kaki luka tersayat
Angin dingin yang berdesir dengan kuat
Tak apa kawan, cukup kuatkan tekad
Gemakan doa dan niat
Lalu lihatlah, bentangan sayap malaikat menaungi kita
Asa dan doa orang tua mengalir dalam denyut nadi kita
Kertas dan pena
Senjata kita untuk mengukir aksara
Senjata kita untuk mencapai cita.
Semangat.
CITA-CITAKU
Oleh : SITI MU’AWANAH
Cita-citaku
Anganku seakan menerjang
Namun, itu hanyalah ilusi yang selalu berkelut dalam imajinasi
Imajinasi yang hanya sebuah mimpi
Tentang harapan yang tak pernah bertepi
Juga tentang angan yang tak pernah berhenti
Kau adalah cita-citaku yang aku impikan
Berharap untuk bisa aku miliki
Cita-citaku
Dimana kau, datanglah
Aku disini menunggumu
Menunggu ke datanganmu.
SEKIAN TERIMA KASIH
PISAH DENGAN LUKA
Oleh : Almy Laily Qodri
Kelas : PGMI A
Setahun sudah putih abu-abu usai
Ingin kembali namun hanya mimpi
Ingin mengukir memori namun terkendali
Kini semuanya
Sirna tiada tersisa
Perpisahan yang tak berkesan
Kita bertemu dengan pelukan
Dan berpisah tanpa berjabat tangan
Kelas : PGMI-A
NIM : 20381052014
SUARA HATI KAMI
Izinkan aku menulis cerita
Menjalin kata yang tak sempat terurai dalam dunia nyata
Tentang mimpi si gadis kecil dari sebuah desa
Yang menari dalam pikiran namun tak juga tersampaikan
Aku ingin seperti mereka dikota-kota
Anak-anak berseragam dengan gembira
Bersepatu dan berdasi seperti anak raja
Yang belajar dan bermain dengan wajah cita
Aku ingin seperti mereka
Punya buku untuk berliterasi saat senja menyapa
Pena warna-warni yang mampu menguraikan kata-kata
Tapi mereka memandang hanya dengan sebelah mata
Apakah mereka tidak mengerti , tentang isi hati kecil kami
Bagi kami belajar adalah perjuangan
Bagi kami membaca adalah hal yang paling menyenangkan
Mereka tidak mengerti, bagaimana sakit hati ini
Saat melihat buku rapi berakhir menjadi kertas layangan
Pena yang bagus hanya digunakan sebagai alat lempar
Apakah mereka tidak tahu, usaha kami untuk mendapatkan pendidikan
Penuh jerih payah yang sangat melelahkan
Kami menggantungkan mimpi dan masa depan
Hanya sebatas pada angan dan bayang-bayang
Karena kami tahu, pendidikan kami terbelakang
Dengan fasilitas yang serba kurang dan pas-pasan
Nama | : Riska Agustin |
NIM | : 20381052028 |
Prodi | : PGMI-C |
TERHALANG JARAK
Seketika semua tampak berbeda
Cerita baru di awal tahun
Rencana matang terkikis waktu
Momen indah tak bisa kita jumpai
Tak ada kata perpisahan
Tak ada air mata
Tak ada kebahagiaan
Pandemi menghalangi kita tertawa lepas
Kewajiban terhalang jarak
Tukar pikiran berjalan seadanya
Pro dan kontra hanyalah hayalan
Kebebasan ruang tak bisa terjadi
Perjalanan Hidup dalam berpendidikan
Oleh : S Susilawati Ningsih
Pergi berjalan diatas bumi
Diterik panasnya sinar matahari
Keringat-keringat yang mengalir diatas pipi
Tuk melanjutkan perjuangan para Nabi
Seiring berjalannya waktu yang kulalui
Dengan bunyi hempakan kaki yang setiap hari menginjak bumi
Kalian tau untuk apa semua ini?
Tiada lain untuk sebuah pendidikan yang wajib kita cari
Ingatlah wahai teman-teman sejati
Kita mengabdi pada Ilahi
Setiap langkah-langkah sulit kita lewati
Demi sebuah ilmu yang tanpa henti kita cari
Wahai tuhanku sang ilahi
Kau pengasih penguat diri
Kau maha pemberi rezeki
Pada hamba-hambaMu ini
Karya: Siti Marfiana Anisah
Ilmu tidak sempit,
Tapi luas
Lebih luas dari bumi dan langit.
Seperti apa?
Tidak ada yang tahu,
Tuhan tak beri bentuk akan hal itu.
Ibarat lautan,
Kau selami saja dulu
Ibarat mutiara
Kau cari saja dulu
Tidak mudah
Bukan berarti tidak mungkin
Kau tinggal pilih ragu atau maju
Tapi sudah pasti ilmu akan menghampiri orang-orang yang berani maju
GURU
OLEH: Siti Mufidah Mukarramah
Berapa banyak anak manusia
Berapa banyak duka yang dirasa
Berapa banyak detik waktu tersita
Hanya untuk meninggikan derajad sang raja,
Ada banyak luka manusia bercita cita
Bukan ingin mengalahkan sang maha dewa.
Tak lain hanya ingin menghapus pembodo-pembodoh di zaman kepintaran
Apa yang selanjutnya terjadi?
Jika cita seorang yang mulia Tak lagi dihargai?
Semua anak bangsa akan dibodohi oleh raja-raja tanpa hati
Itu fakta. Bukan Mengada-ada
Duhai...
Mulia dirimu
yang bercita seorang guru
Berhati salju
Dan pengetahuan banyak ilmu
Pendidikan adalah salah satu cara agar
Tidak dibodohi dunia
Kobarkan api semangatmu.
Demi mempertahankan indonesia
TERIMA KASIH GURU
Guru......
Engkaulah pembimbingku
Engkaulah yang mendidik ku.
Engkaulah panutanku
Terima kasih guru
Atas semua jasa jasa mu
Akan ku ingat selalu
Sampai akhir hayatku
Terima kasih guru
Tanpamu aku sesat
Tanpamu aku hancur
Terima kasih guru
Karena dirimu aku tau akan Tuhanku.
Karena dirimu aku memperoleh ilmu
dan akan aku harap barokah darimu
Terima kasih guru….
MENGGENGGAM MIMPI
Oleh : TIKA HELDIANA PUTRI
Terbangun untuk membangun mimpi
Tak terasa tahun silih berganti
Segala kenangan pun berlalu begitu saja tetapi tidak tentang
Mimpi....
Apa yang ku impikan hendak terus ku genggam
Dan tidak akan ada seorang pun bisa membatasi apa yang menjadi mimpiku
Dengan langkah yang lemah dan senyuman rekah
Aku bertekat untuk menempuh pendidikan demi menggapai semua mimpi ku
Aku akan terus menggenggam mimpiku
Begitu besar harapan ku untuk mewujudkannya
Tiada henti ku panjatkan doa kepada rabb ku untuk menggapai mimpi itu
Semangat serta dukungan dari orang terkasih
Juga menjadi dorongan untuk aku bisa mewujudkan mimpiku
Tidak lupa pendidikan pun juga menjadi syarat untuk aku bisa menggapai mimpi itu
Walau terkadang banyak orang yang mentertawakan dan mencaci maki
Namun, dengan kesabaran, kesungguhan dalam menempuh pendidikan,
serta doa semua pun bisa terwujud
Tekad juang, kejar cita-cita yang melambai di depan
Semoga harapan yang ku kumpulkan akan terus mekar dan menumbuhkan warna
Agar tidak hanya menjadi fantasiku saja
Yang kuharap tuhan ku bisa membantu
Untuk aku bisa mencapai semua mimpi-mimpi ku.
Tertulis untuk aku bersama mimpi dan semangat
Yang tak kunjung padam;T.H.P
Berharganya Sebuah Ilmu
OLEH: Yayuk Hermawati
Ilmu...
Kau sangatlah berarti dalam hidupku
Kau semangat hidupku
Kau bagaikan pelita
Pelita yang menuntun langkahku menuju kesuksesan
Ilmu....
Kau bagai kilat, hilang setelah menyambar
Tak ingat maka berterbangan meninggalkan
Derajat kan terlihat bergeliming ilmu
Tanpa ilmu serasa sukar ditaklukkan
Jaga sedikit besar ilmu karena itu mahal tak terjual